JAKARTA – Presiden Joko Widodo tak mau menanggapi kabinet pemerintahan Prabowo Subianto Djibran Rakhabumin Rakha. Jokowi mengatakan, pembentukan kabinet merupakan hak prerogratif presiden.
Pada Sabtu (5/10/2024), kata Jokowi seusai menghadiri HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, mengatakan, “Kalau kabinet, itu undang-undang, seratus undang-undang, hak prerogratif presiden. ).
Sementara itu, politikus Partai Revolusi Besar Ahmed Riza Patria menegaskan, Prabowo Subianto menyertakan Gibran dalam persiapan kabinet. Pernyataan Ariza itu menanggapi spekulasi Gibran tidak berperan dalam proses pembentukan kabinet. Dalam beberapa tahun terakhir, Gibran jarang tampil di depan publik, sedangkan Prabowo kerap didatangi orang-orang yang terlibat dalam persiapan kabinet di rumah dinasnya.
Pada Sabtu (5/9/2024), Riza Patria seperti dikutip mengatakan, “Ya, tentu saja Prabowo Park harus terlibat dalam pembentukan pemerintahan dan tentunya bersama Wakil Presiden terpilih Mas Gibran.”
Ariza mengatakan, tak hanya Gibran yang terpilih sebagai wakil presiden, namun Prabowo juga mengajak seluruh pimpinan partai koalisinya untuk membahas pembentukan pemerintahan.
Soal siapa yang akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku belum mengetahuinya. Ia meminta kesabaran sambil menunggu kabar langsung dari Prabowo.
“Kita lihat saja. Ini hak prerogratif Taman Prabowo sebagai presiden terpilih,” ujarnya.
Ariza mengatakan siapa pun yang diangkat menjadi anggota kabinet adalah orang yang paling profesional dan paling mampu menjalankan tugas yang diberikan kepadanya setelahnya.
“Dan memperkenalkan proyek-proyek ke dalam kampanye untuk lima tahun ke depan,” katanya.
Sebelumnya, Aliansi Indonesia untuk Kemajuan (KIM), partai politik pendukung pencalonan Prabowo Gibran pada Pilpres 2024, sibuk mengirimkan daftar calon menteri kepada Prabowo Subianto. Partai Revolusi, Partai Profesional, dan Partai Demokrat menyerahkan daftar calon menterinya ke kabinet Prabowo-Gibran.
“Daftar kader teratas Partai Demokrat diberikan kepada Pak Prabowo,” kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10 Maret 2024).
Sayangnya, dia tak membeberkan identitas dan jumlah staf yang dimutasi ke Prabowo. “Saya menunggu hasil keputusan Prabowo,” ujarnya.
Kemudian, Partai Profesional juga mengajukan daftar calon menteri, bahkan Partai Profesional berharap agar Prabowo mendapat lebih dari 5 kursi di pemerintahan. “Saya doakan lebih dari lima, tapi kita belum tahu berapa yang diinginkan Prabowo,” kata Sarmuji, Sekretaris Jenderal Partai Blok Perdagangan, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10 Februari 2024).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmed Muzani mengatakan susunan menteri pada pemerintahan Prabowo-Gibran sudah memasuki tahap akhir. Namun, dia mengaku belum yakin dengan komposisi kabinet Prabowo.
Muzani juga belum bisa memastikan sejauh mana pengurangan kabinetnya. Dia menilai proses penyempitan susunan kabinet sudah memasuki tahap penetapan daftar calon dan daftar menteri.