KUTAI KARTANEGARA – Ketua DPRD (Kukar) daerah Kutai Kartanegara periode 2024-2029, Junaidi, meninggal dunia pada Senin malam, 2 Desember. Politisi PDI Perjuang meninggal dunia pada pukul 22.00 VITA di gedung bulu tangkis DPRD Kukar saat bermain bulu tangkis bersama beberapa anggota parlemen dan staf sekretariat.
Kabar duka ini pertama kali disampaikan melalui pesan singkat di grup WhatsApp. Inalillahi Vainanailaihi Raji’un meninggal dunia kepada Ketua DPRD Rahmatullah Junaidi di Gedung Bulutangkis, demikian bunyi pesan tersebut, Selasa (12/3/2024).
Kepergian Junaidi diumumkan oleh Direktur RS AM Parikesit Tenggarong Seberang, dr. Martina Julianti. Menurut dia, Junaidi dinyatakan meninggal pada saat kedatangan (DOA), artinya meninggal sebelum sampai di rumah sakit. “Saat dia berada di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit, mereka memberinya bantuan tetapi tidak berhasil,” katanya.
Sebelumnya, sebelum ambulans datang, mereka juga melakukan resusitasi di darat selama 10 menit, namun tidak membuahkan hasil. Juli menjelaskan, kondisi yang dialami Junaidi kemungkinan merupakan serangan jantung diam-diam, yaitu serangan jantung mendadak yang seringkali tidak menunjukkan gejala awal.
Kondisi ini terjadi ketika kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan suplai yang tersedia terganggu, terutama saat melakukan aktivitas fisik yang tiba-tiba dan intens, jelasnya.
Jenazah Junaidi dibawa ke Jalan Sangkulirang, Pemakaman Gang Mega di Desa Loa Ipuh, Tenggarong, untuk dimakamkan sebelum prosesi pemakaman.
Meninggalnya Junaidi meninggalkan kesedihan yang mendalam tidak hanya bagi keluarganya namun juga bagi masyarakat Kutai Kartanegara yang mengenalnya sebagai pemimpin yang berdedikasi. Selama menjabat, Junaidi dikenal aktif memperjuangkan berbagai program pembangunan Kukar.