Kadin Jajaki Bisnis dan Kerja Sama Ekonomi dengan India dan Pakistan

Kadin Jajaki Bisnis dan Kerja Sama Ekonomi dengan India dan Pakistan

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pada Januari 2025 akan berpartisipasi dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dan agenda kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India dan kemungkinan dilanjutkan ke Pakistan.

“Kami bertemu dengan kedua duta besar (India dan Pakistan), dan bagaimana Kadin mewakili dunia usaha dapat bekerja sama untuk memastikan tidak hanya hubungan baik antar pemerintah, tetapi juga dari dunia usaha ke dunia usaha,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia. . Menteri Perdagangan dan Perindustrian, Anindya Bakrie usai acara “Sarapan Pagi Kadin Diplomasi Ekonomi (KED)” di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).

“Yah, menurut saya ini adalah hal yang sangat baik dan saya harap ini bukan hanya pertemuan diplomasi saja yang bisa kita kembangkan secara geopolitik, tapi juga pada akhirnya bagaimana kita bisa mewujudkan perekonomian Indonesia dan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan lebih baik di tahun 2025. di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kata Anin.

Anin mengatakan delegasi Kadin Indonesia akan tiba di India pada 24 Januari 2025 untuk mempersiapkan forum bisnis yang dijadwalkan pada 25-26 Januari 2025. Kadin akan fokus pada industri seperti kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan. , dan sektor teknologi dan pertahanan.

“Yah, ini sesuatu yang menarik karena pada tanggal 26 (Januari 2025), Presiden (akan) hadir sebagai tamu kehormatan di Hari Republik India,” kata Anin – sapaan akrab Anindya Bakrie.

Lanjutnya, pada 27-28 Januari 2025, rombongan Kadin akan mengunjungi ibu kota New Delhi untuk melihat pabrik susu, industri kesehatan, rumah sakit bahkan industri otomotif. Selain itu, rombongan Kadin juga akan mengunjungi Taj Mahal untuk meninjau sektor pariwisata di sana.

“Kami juga akan mengikutsertakan teman-teman Kadin Provinsi (dalam kunjungan ke India). Kita ingin memberikan gambaran bahwa Kadin bukan hanya untuk perusahaan-perusahaan besar, tapi juga perusahaan-perusahaan daerah yang terlibat, termasuk untuk membuka pasar, mendapatkan investasi dari India. “yang menurut saya secara historis, budaya mempunyai sejarah yang panjang dengan Indonesia,” jelasnya.

India dan Indonesia, lanjut Anin, merupakan negara yang diprediksi akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar dalam 15-20 tahun mendatang. India diprediksi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 di dunia, dan Indonesia menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia.

“Nah, hubungan dengan India sangat menguntungkan. Bukan hanya dari ekspor kita yang harusnya lebih besar, dan sekarang kita sudah surplus, tapi masih bisa lebih besar, tapi juga dari sisi investasinya, baik dari India ke Indonesia, dan dari sisi investasi. dari Indonesia ke India”, kata Anin.

Tipenya (India dan Indonesia) sama, demokratis, jumlah penduduknya banyak, dan semuanya harus dikembangkan. Jadi bisa menjalin hubungan baik secara diplomasi, bisnis besar, dan bisnis rakyat. “Sedikit maju, tentu juga pada ketahanan energi, kemudian keamanan kesehatan, dan pendidikan. Ini semua daerah mirip Indonesia yang sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Rencananya, selain ke India, rombongan Kadin juga akan melakukan perjalanan bisnis ke Pakistan. Menurut Anin, Pakistan merupakan negara yang menarik. Dan pihaknya menghubungi kedutaan Pakistan di Jakarta.

Duta Besar Pakistan (Ameer Khurram Rathore) berkunjung ke kantor Kadin Indonesia (Kamis 9/1/2025). Kadin juga siap, kami pastikan dari bisnis ke bisnis, antar bisnis berjalan dan yang menarik. itu banyak sekali. “Industrinya kuat dari segi pertahanan, yang kita tahu industrinya besar,” kata Anin.

Dalam agenda sarapan bulanan Diplomasi Ekonomi Kadin (KED), beberapa pelaku korporasi anggota Kadin membahas dampak kebijakan ekonomi global, program hubungan luar negeri, kerja sama internasional, peluang bisnis, serta perdagangan dan investasi.

Selain Ketua Jenderal Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum, Koordinator Luar Negeri Kadin Indonesia, James T Riady, Wakil Presiden Jenderal Luar Negeri. Hubungan, Bernardino Vega, Komite Tetap, Komite Bilateral dan kamar dagang dan industri provinsi.

“Di sini ada 80 komite bilateral yang berasal dari hubungan Indonesia dengan luar negeri. Jadi keseluruhan (komite bilateral) ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, Eropa, negara-negara ASEAN, Asia Timur dan lain-lain,” kata Anin.

Selain panitia bilateral, 25 kamar dagang dan industri provinsi juga turut serta dalam acara tersebut. “Jadi kita tidak hanya bicara di luar negeri saja, tapi bagaimana mendapatkan investasi dan perdagangan yang bermanfaat bagi kedua teman-teman di Kadin Provinsi. Teman-teman di sini juga banyak yang punya perkumpulan dan perkumpulan,” kata Harvest.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *