LAMPUNG – Kapolda Lampung Helmy Santika memberikan perhatian serius terhadap masifnya peredaran narkoba di Lampung. Dalam upaya menjaga provinsi ini dari ancaman narkoba, Polda Lampung senantiasa profesional dan tidak segan-segan menghentikan penyelundupan narkoba.
“Kami tidak main-main dalam mendeteksi dan mencegah serta memberantas peredaran narkoba secara terus menerus,” kata Helmy, Jumat (11/8/2024).
Lampung dikenal sebagai jalur penyelundupan narkoba ke beberapa daerah di Indonesia. Narkoba menargetkan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, tanpa memandang profesi atau usia.
Deteksi kejahatan narkoba seringkali terjadi di pelabuhan Bakauhen yang merupakan salah satu titik penting penyelundupan narkoba.
Penggerebekan Besar di Pelabuhan Bakauhen Baru-baru ini, tim Biro Narkoba Polda Lampung berhasil mencegah penyelundupan ganja seberat 159 kilogram di Larangan Pelabuhan Laut Pelabuhan Bakauhen, Lampung Selatan, Minggu (11/3/2024).
Dua pria berinisial A dan Y ditangkap karena mencoba mengangkut ganja dengan mobil Toyota Calya berpelat BA 1686 AAI. Rencananya, barang ilegal tersebut akan diangkut dari Padang, Sumbar, ke Tangerang.
Menurut Helmy, Lampung sebagai pintu gerbang strategis antara Sumatera dan Jawa sangat rentan terhadap peredaran narkoba karena banyaknya kendaraan dan penumpang setiap harinya.
Bekerjasama dengan semua pihak, Helmy menegaskan pemberantasan narkoba di Lampung tidak dilakukan sendirian. Polda Lampung terus menjalin kerja sama dengan kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), pemerintah daerah, dan TNI.
Upaya tersebut dipicu oleh beberapa pengungkapan besar, seperti kasus jaringan gembong narkoba Fredy Pratam yang pertama kali terungkap di Lampung dan melibatkan beberapa pejabat.
“Di Lampung, pendeteksian berbagai macam obat selalu menjadi masalah serius. Perawatannya tidak pernah berakhir. “Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan,” ujarnya.
Kapolda mendukung visi pemerintahan Prabowo-Gibran dengan mengatakan upaya pemberantasan narkoba sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rak, khususnya bersama Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu dari delapan tugas pokok pemerintah (Asta Cita) adalah memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba. Padahal, kita membutuhkan dukungan masyarakat dan semua pihak untuk mewujudkan visi pemerintahan Prabowo-Gibran, kata Helmy.
Ia juga menekankan peran masyarakat sebagai mediator informasi untuk memutus rantai peredaran narkoba.
Lampung, Fokus Perhatian dalam Perang Narkoba Lampung mempunyai peran strategis sebagai pintu gerbang antara Sumatera dan Jawa, sehingga peredaran narkoba masih menjadi tantangan besar.
Jumlah kendaraan yang melewati Pelabuhan Merak di Banten setiap harinya sangat tinggi, membuat jalur ini banyak digemari para penjahat. Karena itu Helmy menegaskan, langkah terpadu sangat diperlukan.
“Pencegahan dan pemberantasan narkoba di Lampung terus kami perkuat. “Itu tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Kami berharap melalui kerja sama yang kuat antara penegak hukum dan masyarakat, Lampung menjadi daerah yang lebih aman dari ancaman narkotika dan mendukung Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.