Kapolsek Cinangka AKP Asep Irwan Dicopot Buntut Kasus Penembakan Bos Rental

Kapolsek Cinangka AKP Asep Irwan Dicopot Buntut Kasus Penembakan Bos Rental

BANTEN – Asep Irwan, Direktur AKP Polsek Chinar, diberhentikan. Diduga kuat pengalihan tersebut karena tidak profesionalnya menerima pesan dari pemilik rental mobil hingga berujung pada penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

Dalam surat Telegram (TR) yang diterima, ada 3 polisi yang dirujuk untuk diperiksa. Mereka adalah Kapolsek Cinangka Asep Iwan yang dirujuk ke Yanmaya Polda Banten untuk dimintai keterangan. Tempatnya diisi oleh Inspektur Rusnata.

Dua anggota Polsek Cinangka kemudian dimutasi untuk diperiksa. Brigade tersebut adalah Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto yang keduanya telah dimutasi ke Polda Banten.

Mutasi ini disetujui Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara. Dia mengatakan, pemindahan beberapa pos tersebut dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan kesalahan dalam pemecatan kepala rental mobil tersebut. Benar (mutasi itu), dalam konteks penelitian, kata Kemas, Selasa (1/7/2025).

Sebelumnya, Direktur Polda Banten Pol Suyudi Aryo Seto mengumumkan Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan dan anak buahnya terancam pemecatan tanpa izin (PTDH) atau pemecatan. Hal ini terjadi akibat penembakan di rest area KM 45 Tol Merak-Tengerang.

Hukuman tersebut karena Polsek Cinangka tidak memberikan pelayanan yang baik saat dilaporkan adanya dugaan pencurian mobil.

Dalam konferensi yang digelar pada Senin, 6 Januari 2025, di Pangkoarmada, Jakarta, Kapolsek setempat mengatakan, sebelum terjadi penembakan, anak bos persewaan, Agam Cinangka, sudah membuat laporan ke polisi.

Sebelum terjadinya peristiwa penembakan di TKP KM 45, (korban) mendatangi Polsek Cinangka dan tiba pada pukul 02.30 WIB. Selanjutnya diterima oleh anggota piket yaitu Brigadir Dery Andriani dan Bripka Dedy Irwanto, perwakilan daerah. dikatakan. Kapolri.

Agam dalam laporannya mengatakan, anggota TNI Angkatan Laut membawa kendaraan tersebut ke Pandeglang. Lokasi mobil diketahui berdasarkan GPS yang terpasang pada mobil.

“Ada perselisihan kecil antara persewaan dan persewaan. Jadi diinformasikan kepada Kapolres untuk meminta petunjuk. Saat melapor ke Kapolres, Bripka Dery tidak membeberkan secara lengkap. Seharusnya terkait dengan persewaan sebuah rumah. kendaraannya. Dia dicurigai melakukan penyelundupan, tapi dia melaporkannya ke kepala polisi.”

Kata Dirpolda, kalau kata Dirpolda, kalau soal sewa biar ada suratnya dan sebagainya. Surat STNK mobil tersebut juga dikirimkan oleh pelapor saat itu.

Ditegaskan Kapolda, surat yang dikirimkan pelapor sudah lengkap. Oleh karena itu, anggota Polsek Cinangka terpaksa membantu korban untuk mengambil mobil di Tol Merak-Tangerang 45.

Namun Kapolsek saat itu belum bisa menawarkan klub tersebut karena kekurangan anggota. “Baik itu BPKB, STNK, dan kunci cadangan. Makanya anggota kita harusnya membantu. Tapi mereka tidak membantu, karena anggota merasa kekuatannya kecil, sehingga tidak seimbang dan tidak membantu.” katanya.

Kapolres mengatakan, jika jumlah personel kepolisian di sektor tersebut terbatas, sebenarnya mereka bisa meminta tambahan anggota dari kepolisian setempat. Namun permintaan tersebut tidak dipenuhi oleh polisi Chinar. Sebab, dari hasil pemeriksaan Propam Polda Banten terungkap adanya dugaan tidak profesionalnya anggota Polsek Cinangka.

Karena laporan masyarakat tidak ditanggapi, maka terpaksa dilakukan bantuan pengamanan kendaraan yang diduga impor di rest area KM 45.

“Selain itu, Kapolsek selaku Kapolsek juga tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik, tentunya kami juga menerapkan hukuman, baik penghinaan maupun yang paling berat adalah PTDH dan juga anggota lain di sana, bernama Bripka Dedy Irwanto. , bahwa “bersama saudara Dery Andrian, kami memberikan sanksi terhadap kode moral ini,” tegasnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *