Enam Anggota Semarang – Divisi Transportasi Terbaru Yogakarta (Satlandas) yang diperiksa oleh Directore Investigasi Kriminal Polisi Regional Java Tengah (Jawa Tengah) pada hari Kamis (1/23/2025). Eksperimen ini dikatakan telah menjadi hukuman mati di pergelangan kaki (43) yang tinggal di Medom, Semarang.
“Mereka datang ke pagi ini, mencoba (profesional dan keamanan) dan Bitcum (bisnis legal) yogakarta, sehingga dengan kolega dan polisi nasional untuk pemungutan suara orang -orang komunikasi rakyat dari rakyat.
Enam polisi telah diperiksa lebih lanjut dalam kemampuan saksi. 10:00 Mulai dari WIB, studi dilakukan. Gamby menangani bahan eksperimental kematian Turso.
“Sebagai kesaksian (6 polisi), jumlah 25 saksi diminta dengan jumlah 25 saksi. Kami mengambil informasi dari istrinya, keluarga, lingkungan, persahabatan, jadi kami akan diambil dari rumah sakit, jadi kami mengambil hari ini.”
Status buatan Gombeen dari kasus ini meningkat untuk meneliti penyelidikan. Karena itu, para peneliti memiliki bisnis penciptaan, katanya.
Setelah menghilangkan makam Turso, polisi regional Arando Central Java dikatakan bahwa polisi regional Arando Central Java yang diterima langsung dari penyelidikan kriminal. Namun, belum siap untuk mengungkapkan hasilnya.
“Jika ini bukan untuk memberi tahu publik pada awalnya, akan ada waktu yang kami (dengan para ahli atau dokter) tidak akan diberitahu. Kami tidak melaporkan hasil informasi ini, karena untuk keperluan penyelidikan, untuk memfasilitasi proses penyelidikan oleh penyelidik,” jelasnya.
Pada 13 Januari 2024, penyelidik investigasi kriminal Java Tengah secara langsung dikenal sebagai serangkaian kuburan Turso penyelidikan. Tarzo telah menjadi penduduk Purvosari, Migen, yang terbunuh pada bulan September 2024, yang dianggap oleh anggota Yarda.
Berlari dilaporkan ke Polisi Regional Java Tengah. Selama pernyataan Polisi Regional Jawa Tengah, istri korban, Ponius, melaporkan seorang pengacara yang telah dilecehkan oleh polisi di negara yang diukur Semarang pada 21 September 2024. Korban telah mengambil rumah sakit dan korban meninggal setelah 5 hari.
Korban, keluarga, yang didirikan dengan riwayat penyakit jantung. Sementara itu, polisi Yogakarta mengatakan tidak ada pelecehan dalam pernyataan resmi. Korban dipanggil untuk mengeluh tentang penyakit jantung dan dibawa di permatus rumah sakit Nokalian. Laporan ini ditandatangani oleh Yogakarta beberapa legat Aditya Surya Dharma pada 11 Januari 2025.
Penyelidik jurusan regional Java Tengah secara langsung juga mengangkat keadaan insiden untuk mencari. Tapi saya tidak curiga dinamai.