Moskow – Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia ingin segera melihat Suriah “stabil”. Dia juga mengutuk serangan Israel ke negara tersebut dan penciptaan “zona penyangga” Israel di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.
– Serangan terhadap Dataran Tinggi Golan dan zona penyangga, operasi hampir tidak memberikan kontribusi dalam menstabilkan situasi yang sudah bergejolak di Suriah, lapor Al Jazeera Peskov.
Dia juga mengatakan Moskow sedang melakukan kontak dengan pemimpin baru Suriah mengenai nasib pangkalan militer Rusia di negara tersebut.
“Hal ini diperlukan karena pangkalan militer dan misi diplomatik [kami] ada di sana,” tambah Peskov.
Sementara itu, citra satelit yang diperoleh unit investigasi Sanad Al Jazeera menunjukkan rincian aktivitas militer Rusia di pangkalan udara Hmeimim dan pelabuhan Tartos, serta serangan Israel baru-baru ini di pelabuhan Latakia.
Gambar yang diambil oleh sistem luar angkasa Maxar menunjukkan bahwa sebagian besar kapal perang Rusia berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut Tartos. Dua fregat Rusia masih berada 7-12 km barat dan barat laut pelabuhan.
Jet tempur dan helikopter tetap pada posisi biasanya di Pangkalan Udara Hmeimim dekat Latakia. Tidak ada restrukturisasi atau konsolidasi besar-besaran.
Moskow mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan pemimpin baru Suriah mengenai nasib pangkalan militer di negara tersebut.
Citra satelit yang diambil pada 10 Desember juga mengkonfirmasi tingkat kerusakan pada beberapa pesawat rudal menyusul serangan udara Israel di pelabuhan Latakia. Israel telah berupaya melemahkan kemampuan angkatan laut Suriah dan melawan potensi ancaman dari negara tersebut sejak jatuhnya al-Assad.