Kelaparan Melanda Gaza, 100 Truk Bantuan Dijarah

Kelaparan Melanda Gaza, 100 Truk Bantuan Dijarah

Gaza – Bencana kemanusiaan di Gaza semakin parah akibat rusaknya hukum dan ketertiban serta konflik Israel-Palestina yang membuat wilayah tersebut tidak bisa dihuni.

Berdasarkan laporan Reuters, pernyataan tersebut disampaikan pejabat senior UNRWA, badan bantuan utama PBB, pada Jumat (22 November 2024).

Pejabat UNRWA Natalie Boukli juga mengatakan bahwa surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap politisi senior Israel dan pemimpin Hamas berarti jutaan orang harus dimintai pertanggungjawaban atas penderitaan yang mereka timbulkan.

“Pada dasarnya, seluruh penduduk Gaza sangat membutuhkan bantuan di tengah bencana kelaparan yang akan datang,” kata Bouqli, asisten direktur program dan kemitraan UNRWA.

Parlemen Israel bulan lalu menyetujui undang-undang yang melarang operasi UNRWA di negara tersebut, dan mulai berlaku pada akhir Januari.

Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan: “Penerapan aturan ini akan menimbulkan konsekuensi yang sangat serius.

Berbicara pada sebuah konferensi di Siprus, Boukli mengatakan bahwa 500 truk bantuan sebelum perang yang biasanya tiba di daerah kantong Palestina setiap hari telah berkurang menjadi 37 truk dan kini berisiko dijarah oleh kelompok kriminal.

Sekitar 100 truk yang membawa makanan untuk warga Palestina dijarah dengan kejam setelah tiba di Gaza pada 16 November, salah satu kehilangan bantuan terburuk dalam perang yang berlangsung selama 13 bulan di wilayah tersebut.

Dia menggambarkan situasi ini sebagai kegagalan kemanusiaan, dan mengatakan, “Gaza tidak lagi layak huni.”

“Semua pelanggaran serius terhadap hukum internasional harus dimintai pertanggungjawaban. Surat perintah penangkapan ICC kemarin terhadap tiga orang adalah awal dari pertanggungjawaban ini,” tegasnya.

Pengadilan Kriminal Internasional pada hari Kamis mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant dan pemimpin militer Hamas Ibrahim al-Masri, yang dikenal sebagai Mohammed Deif, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel melanjutkan pembantaiannya di Gaza, menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina. Lebih dari 104.000 orang terluka akibat serangan biadab yang dilakukan rezim apartheid Zionis.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *