JAKARTA – Israel telah lama menjadi penerima utama bantuan luar negeri Amerika. Sebagian besar dialokasikan untuk kepentingan militer negara Yahudi.
Sejak Israel didirikan pada tahun 1948, Amerika Serikat adalah salah satu negara pertama yang mengakuinya. Sejauh ini mereka konsisten mendukung Tel Aviv.
Tidak hanya dukungan politiknya yang terbatas, namun AS juga memberikan banyak dukungan finansial kepada Israel. Di antara negara-negara penerima sumbangan Paman Sam, nilainya paling tinggi.
Berapa banyak bantuan yang dikirim AS ke Israel? Council on Foreign Relations (Cfr) menempatkan Tel Aviv sebagai penerima bantuan luar negeri AS terbesar, senilai sekitar US$310 miliar.
Apa yang diterima Israel setiap tahun sangat bervariasi. Namun, mengacu pada Memorandum of Understanding (MOU) terbaru yang baru-baru ini disetujui AS, mereka membayar Israel sebesar $3,8 miliar per tahun hingga tahun 2028.
Hampir seluruh bantuan yang diberikan AS digunakan Israel untuk keperluan militer. Hal ini termasuk mendanai program pengembangan senjata dalam negeri, termasuk sistem pertahanan rudal canggih seperti Iron Dome.
Israel kemudian menggunakannya di bawah program Pembiayaan Militer Asing (FMF). Israel harus menggunakan dana yang masuk ke FMF untuk membeli peralatan dan layanan militer dari Amerika Serikat.
Selain Israel, Amerika Serikat memberikan program bantuan ke negara lain. Mesir di Timur Tengah; Ada banyak nama seperti Irak dan Afghanistan.
Pada saat yang sama, Eropa khawatir akan perang dengan Rusia dan Ukraina. Namun, semua itu masih berbeda dengan bantuan yang bisa diperoleh Israel.
Beberapa pengamat mengatakan alasan dukungan Amerika yang tak tergoyahkan terhadap Israel mencerminkan banyak faktor. Hal ini mencakup kepentingan keamanan dan kebijakan luar negeri Israel, khususnya komitmennya terhadap Timur Tengah.
Ia mengatakan pada 26 September bahwa paket bantuan terbaru untuk Israel bernilai US$8,7 miliar atau setara Rp133,4 triliun (kurs Rp15.334 USD) dari Amerika Serikat. Kualitas yang lebih baik.
Paket tersebut mencakup pasokan penting masa perang senilai $3,5 miliar. Pada saat yang sama, US$5,2 miliar dihabiskan untuk sistem rudal Iron Dome; Rudal ini ditujukan untuk sistem pertahanan udara termasuk David’s Sling dan sistem laser canggih.
Seperti diketahui, Israel saat ini berperang di dua front melawan kelompok Islam Palestina Hamas di Gaza dan gerakan Hizbullah Iran di Lebanon.
Kementerian Pertahanan Israel menyampaikan pengumuman tersebut setelah pertemuan di Pentagon dengan para pejabat pertahanan AS, termasuk Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel Eyal Zamir dan Asisten Menteri Pertahanan bidang Kebijakan Amanda Dory.
“Investasi besar ini akan secara signifikan memperkuat sistem penting seperti Iron Dome dan David’s Sling, serta melanjutkan pengembangan sistem pertahanan laser canggih dan berkekuatan tinggi yang sudah ada,” ujarnya.
Perjanjian tersebut menggarisbawahi kemitraan strategis yang kuat dan berkelanjutan antara Israel dan Amerika Serikat serta komitmen kuatnya terhadap keamanan Israel, terutama dalam melawan ancaman keamanan regional dari Iran dan milisi Iran, kata kementerian tersebut.