Kenaikan Gaji Guru Tak Sesuai Ekspektasi, Mendikdasmen Minta Maaf

Kenaikan Gaji Guru Tak Sesuai Ekspektasi, Mendikdasmen Minta Maaf

JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu’ti memberikan pernyataan resmi mengenai kenaikan tunjangan gaji guru. Sebelumnya, berbagai tafsir kenaikan gaji guru yang disampaikan Presiden Prabowo telah dibahas secara detail.

Sebelumnya, dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2024, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan gaji guru ASN dan non-ASN. Pernyataan presiden tersebut menimbulkan perbedaan penafsiran terhadap berita kenaikan gaji guru.

Baca juga: Gaji Guru Naik 2025, Ini Pernyataan Kementerian Keuangan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan guru yang memperoleh sertifikasi profesi pada tahun 2024 akan mendapat tunjangan sebesar Rp 2 juta.

Sedangkan bagi guru yang memperoleh sertifikasi profesi dalam setahun terakhir, lanjut Mendiknas, tunjangannya akan dinaikkan sebesar Rp 500.000, dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta.

“Ada kenaikan sebesar Rp 500.000 (untuk guru non-ASN). Biaya sertifikasi guru ASN akan dinaikkan sebesar 1 kali gaji pokok,” kata Kemendikbud pada acara Puncak HUT PGRI dan HGN ke-79 Tahun 2024, dilansir dari Antara. YouTube

OJ PGRI, Minggu (15/12/2024).

Baca juga: Salah Persepsi, FSGI Minta Klarifikasi Pemerintah Soal Kenaikan Gaji Guru

Meski mengalami kenaikan, Mu’ti meminta maaf jika nominal kenaikan tunjangan tidak sesuai harapan.

Maaf, mungkin jumlahnya tidak sebanyak yang Anda dan Jeng Jeng harapkan. Tapi dalam beberapa kesempatan saat rapat kabinet, ada beberapa menteri yang juga mulai mengeluh kepada jajarannya mengapa hanya guru yang mendapat kenaikan tunjangan, ujarnya. .

Oleh karena itu, sekali lagi kami mohon maaf karena tidak dapat memberikan kompensasi yang setinggi-tingginya, namun kami mohon agar digunakan untuk meningkatkan kualitas, ”harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi menyambut baik program pemerintah untuk mempercepat sertifikasi guru menjadi 800.000 guru.

“Kami gembira bahwa kita akan segera dapat menikmati kesejahteraan guru yang setara dengan cara ini, karena setelah hampir dua dekade sertifikasi, 40 persen guru masih belum tersertifikasi,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *