Kenapa Uni Emirat Arab Mendukung Israel? Ternyata Telah Terikat Perjanjian Diplomasi

Kenapa Uni Emirat Arab Mendukung Israel? Ternyata Telah Terikat Perjanjian Diplomasi

DUBAI – Mengapa UEA mendukung Israel? Dukungan UEA terhadap Israel ternyata mempunyai motif dan niat tertentu terkait kesepakatan kedua negara tersebut.

Meningkatnya jumlah korban tewas akibat invasi Israel ke Jalur Gaza telah memicu kemarahan di beberapa negara Arab. Beberapa negara Timur Tengah tidak mengutuk serangan tersebut, begitu pula Uni Emirat Arab.

Al Jazeera melaporkan pada akhir Juli bahwa Uni Emirat Arab menekankan perlunya “misi internasional sementara” untuk menangani dampak kemanusiaan yang besar dari perang di Gaza setelah pertempuran berakhir.

Namun, banyak pihak menilai UEA belum mengambil langkah taktis sebagai salah satu negara Arab paling berpengaruh. Meskipun mereka telah mengatakan bahwa mereka tidak akan mendukung Israel dalam rencana “satu hari” untuk Gaza kecuali negara Palestina terbentuk.

Hal ini dimungkinkan karena UEA dan Israel terikat perjanjian selama bertahun-tahun.

Baca juga: Titik Awal Perang Dunia II Tergantung Vladimir Putin

Tentang mengapa UEA mendukung Israel.

Abu Dhabi menjadi negara Arab paling signifikan yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dalam 30 tahun di bawah Abraham Accords yang ditengahi AS pada tahun 2020.

Menurut data pemerintah Israel, perdagangan bilateral telah melebihi $6 miliar sejak tahun 2020. Wisatawan Israel berbondong-bondong mengunjungi hotel, pantai, dan pusat perbelanjaan di UEA, pusat bisnis regional dan pusat minyak OPEC.

Hal ini membuka jalan bagi negara-negara Arab lainnya untuk mengembangkan hubungan mereka sendiri dengan Israel dengan mendobrak tabu normalisasi hubungan tanpa membentuk negara Palestina.

Meskipun memiliki hubungan ekonomi dan keamanan yang lebih erat dengan Israel selama tiga tahun terakhir, Abu Dhabi tampaknya tidak berbuat banyak untuk menghentikan serangan di Gaza, yang menurut para pejabat Palestina telah menewaskan lebih dari 11.000 orang.

Di tengah kerusuhan tersebut, UEA semakin frustrasi terhadap mitra keamanan terpentingnya, Washington, yang menurut mereka tidak memberikan tekanan yang cukup untuk mengakhiri perang, kata keempat sumber tersebut.

Seorang pejabat senior Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara Arab menyadari bahwa tidak mungkin membangun hubungan dengan Israel tanpa mengatasi masalah Palestina.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *