JAKARTA – Penghapusan Ujian Nasional (NEO) disebut akan menyulitkan siswa yang ingin belajar di Eropa. Pertanyaan ini pun dijawab oleh Kepala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Penilaian Pendidikan (BSCAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan perlunya evaluasi ujian kelulusan, ujian kualifikasi, pemantauan dan evaluasi yang sistematis.
Baca juga: Ujian Nasional Persulit Belajar di Eropa, Kemendikbud: Di Australia Bisa Daftar Langsung
Ketiga ujian tersebut memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Kemendikbud menghapus UN sebagai ujian kelulusan, ujarnya dalam laman Instagram pribadinya @ninoaditomo, Kamis (26/09/2024).
Disapa Nino, meski setelah lulus tidak ada Ujian Nasional, namun ujian masuk PTN tetap dilaksanakan bagi siswa yang ingin kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN).
Baca Juga: Profil University of Twente Kampus Belanda Tolak Lulusan Indonesia Usai Ujian Nasional Dibatalkan
Dijelaskannya, mengingat UN bukan merupakan seleksi melainkan ujian kelulusan, maka penghapusan UN tidak boleh mengubah peluang masuk perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Menurut ketua BSCAP, UN masih berlaku di Indonesia, siswa yang lulus dari Indonesia tidak bisa langsung masuk perguruan tinggi luar negeri seperti di Jerman.
“Di Jerman, persiapan pendidikan tinggi akademik dilakukan di SMA (gimnasium) kelas 13, sedangkan SMA di Indonesia hanya kelas 12,” ujarnya.
Baca juga: Ujian Nasional Dibatalkan, Lulusan Indonesia Bilang Sulit Masuk Kampus Belanda dan Jerman
Dikatakannya, meski Ujian Nasional dihapuskan dan Kurikulum Independen diberlakukan, universitas seperti University of Melbourne tetap mengakui lulusan Indonesia karena Kurikulum Independen sesuai dengan capaian Kurikulum Australia.
“Dengan demikian, mahasiswa yang menyelesaikan Program Studi Mandiri dapat langsung mendaftar (langsung) di University of Melbourne tanpa perlu persiapan pra-perguruan tinggi,” tutupnya.
Pembuat konten Irwan Prasetio sebelumnya memberitakan di akun Instagramnya bahwa kebijakan pembatalan Ujian Nasional (NEO) menyebabkan beberapa universitas di Belanda dan Jerman menolak lulusan Indonesia.
University of Twente, salah satu kampusnya di Belanda, menolak menerima lulusan Indonesia mulai tahun 2020. Pasalnya, pendidikan sekolah menengah di Indonesia dianggap tidak setara dengan sekolah menengah di Belanda.