Keroyok Pemuda yang Diduga Curi Ponsel hingga Tewas, 4 Pelaku Ditangkap, 1 Anak Bawah Umur

Keroyok Pemuda yang Diduga Curi Ponsel hingga Tewas, 4 Pelaku Ditangkap, 1 Anak Bawah Umur

SEMARANG – Polisi menangkap empat pengintai terhadap seorang pemuda asli di Semarang, Jawa Tengah. Salah satu penulis masih lebih kecil.

Kepala korban menabrak objek tumpul setelah otopsi. Hasil dari TKP menunjukkan bahwa benda -benda monoton memakai helm. Ada helm yang rusak di tempat kejadian yang ditemukan oleh para penyelidik.

“Kami memiliki empat orang yang telah dijamin dan ditunjuk sebagai tersangka. Sebanyak tujuh pelaku dan tiga lainnya masih meneliti,” kata kepala unit investigasi kejahatan kepolisian Semarang AKBP Andika Dharma Sena. .

Senna mengatakan serangan itu terjadi di dua lokasi. Artinya, terletak di distrik Kota Pedrungan dan Genok de Semaran. Serangan itu terjadi pada hari Rabu (29/1/2025).

Senna menjelaskan bahwa alasan pelaku akan diperkosa oleh korban, karena korban dituduh mencuri ponselnya. Setelah dipukuli, dia dibawa ke rumah korban. Keluarganya dibawa ke RSI Sultan Agung Semarang, di mana ia menerima perawatan medis dan dinyatakan meninggal pada Jumat sore (31/1/2025).

“Otopsi dilakukan. Hasilnya adalah objek hambar yang sudah sulit di kepala, sehingga korban mati perlahan karena pendarahan di kepala. Hasil dari tempat kejadian adalah bahwa ada helm yang rusak dan helm ( “Satu keberhasilan), ini jelas merupakan objek yang membosankan yang meledak, dan saksi -saksi ini ditempatkan secara sukarela pada waktu itu,” katanya.

Menurut Senna, keempat tersangka diambil dalam tahanan di Semarang Mapolrestab, termasuk anak di bawah umur. Prosedur hukum masih dilakukan sesuai dengan peraturan, termasuk prinsip -prinsip perlindungan anak.

Empat tersangka masing -masing. BF (19), RR (21), My (17), Ra (16). Mereka dituduh oleh Pasal 170 (3) sehubungan dengan Be-Strike, menyebabkan kematian. Ancamannya sampai 12 tahun penjara.

Taufik maulana (18), penduduk Banjardwo di distrik Genyuk, dilaporkan sebelumnya, meninggal pada hari Jumat (10/31/2025) di Sultan Agung RSI Semaran. Dia meninggal setelah dipukuli oleh banyak orang karena dituduh mencuri ponselnya.

“Sejauh ini, ini tidak terbukti (dicuri ponsel),” kata Cassatt saya tetap.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *