JAKARTA – Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI) Michael Victor Sianipar membeberkan strategi yang disiapkannya untuk meningkatkan kualitas tim nasional futsal Indonesia (Timnas). Salah satunya melakukan eksperimen dengan negara-negara kuat seperti Brasil dan Spanyol.
Seperti diketahui, tim Futsal Indonesia belakangan ini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, mereka berhasil menjadi juara Piala Futsal AFF 2024.
Hasil ini sangat menggembirakan karena untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir tim Merah Putih mengangkat trofi Piala Futsal AFF. Terakhir kali mereka menjadi yang terbaik adalah pada tahun 2010 di turnamen futsal antar negara Asia Tenggara .
Dua tahun setelah sukses di Piala AFF 2024, tim Futsal Indonesia akan berlaga di Piala Asia 2026 dengan menjadi tuan rumah. Michael sadar, kualitas Skuad Garuda perlu ditingkatkan agar bisa bersaing di kancah Asia.
Oleh karena itu, FFI telah menyiapkan tiga strategi untuk meningkatkan kualitas tim futsal nasional Indonesia. Yang pertama adalah pelatih yang baik di level klub, sehingga ketika seorang pemain dipanggil ke timnas, dia sudah paham dengan gaya permainan yang digunakan pelatih Hector Souto.
“Sebenarnya ada tiga strategi, dua jangka pendek dan satu jangka panjang. Pertama-tama, para pemain tinggal di tim nasional hanya tiga bulan dalam setahun, sisanya sembilan bulan di klub, jadi jika kita membangun model permainan yang baik di tim nasional, tetapi mereka kembali ke klub dan diajar secara berbeda, maka kalau masuk timnas kurang lebih mengulangi hal yang sama,” ujarnya Michael dalam wawancara televisi One On One Sindonews yang ditayangkan Jumat (22/11/2024).
“Jadi kita perlu memastikan liga kita kuat dan kompetitif serta klub-klub mampu mengikuti rencana besar futsal nasional yang sedang kita bangun,” tambahnya.
“Saya juga sampaikan kepada Pak Hector bahwa tugasnya bukan hanya tiga bulan di timnas dan selebihnya ke Spanyol, saya ingin dia ada di Indonesia meski tidak ada pertandingan internasional. “Dan dia juga berkeliling klub-klub dan mengawasi liga untuk memastikan para pemain bisa terus mengasah dan berkembang di departemennya,” ujarnya.
Lebih lanjut, FFI ingin memaksimalkan kalender Matchday FIFA yang ada dengan menjadwalkan pertandingan persahabatan melawan negara-negara kelas dunia. Alhasil, kualitas permainan timnas futsal Indonesia pun bisa diuji.
“Jadi tiga bulan di timnas harus kita maksimalkan, di mana ada FIFA Matchday yang harus kita maksimalkan. Jangan tinggalkan kami melakukan apa pun. “FIFA Matchday adalah kesempatan di mana kami mengadakan pertandingan persahabatan dengan negara-negara yang lolos,” kata pemain berusia 33 tahun itu.
“Jadi untuk kedepannya tujuan kita mendatangkan Argentina, mendatangkan Brazil, atau kalau tidak bisa datang kita ke sana, walaupun kita TC di Spanyol, karena yang jadi acuan kita bukan hanya Asia saja. tapi negara terkuat di dunia, aspek ini harus kita optimalkan,” imbuhnya.
“Jangan sampai kita menjadi juara di Asia Tenggara sampai kita merasa puas. Kami menunggu untuk bermain melawan Brasil untuk merasakan level juara dunia. “Kalau kita cepat tolong, kita tidak bisa naik,” jelasnya.
Terakhir, FFI ingin regenerasi pemain tetap berjalan dengan baik. Alhasil, kualitas para pemain timnas futsal Indonesia terus dijaga di setiap generasinya agar performanya tidak menurun.
“Jadi rencana kami ke depan adalah regenerasi. Kami selalu punya generasi pemain bagus, bahkan di Piala AFF kemarin ada pemain bagus yang biasanya dipanggil dan tidak turun lapangan. Jadi kami rasa kami tidak punya pemain bagus. pemain, kita lupa generasi,” kata Michael.
“Makanya saya ingin klub-klub punya akademi futsal, lebih banyak sekolah futsal, dan lebih banyak kompetisi kelompok umur. Kalau bisa, regenerasi akan terus berlanjut,” tutupnya.