PANDEGLANG – KH Asmuni Muhammad Noor bin KH Muhammad Noor, pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Al Ihsan Alquran Pandeglang, meninggal dunia pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Beliau meninggal dunia sesaat setelah tawsiya pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren. Momen meninggalnya KH Asmuni viral di media sosial, salah satunya diunggah di channel YouTube AlIHSAN_TV.
Dalam video tersebut, KH Asmouni terlihat duduk di samping Habib Ali bin Syekh Abu Bakr bin Salim. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, H. Asmouni memberikan kesaksian penting kepada para pelajar dan ulama.
Ia berpesan kepada para pelajar dan ulama untuk tidak berdebat atau terjerumus ke dalam garis Belawi, garis Habib yang kerap menjadi bahan perdebatan.
“Kepada kalian semua mahasiswa dan alumni Al-Ihsan, jangan bergaul lagi dengan Baalavi Nasab,” tegas HH Asmouni.
Lanjutnya, ia mengingatkan, siapa pun yang meragukan kalimat tersebut bisa kena laknat Allah. “Tolong mahasiswa dan alumninya, biar sisanya yang menentukan,” imbuhnya.
Usai serah terima wasiat, H. Asmouni mengucapkan “Alhamdulillah” dan tiba-tiba Habib Ali yang ada bersamanya langsung menghentikan tubuh H. Asmouni agar tidak terjatuh ke tanah.
Awalnya tidak ada kecurigaan. Habib Ali pun melontarkan senyum lebar ketika H.H. Asmuni memenuhi keinginannya.
Beberapa saat kemudian, pria bernama Mbah Yai Asmuni tersungkur ke depan sambil mengucapkan kalimat Alhamdulillah alias Hamdala. Tiba-tiba petugas di belakangnya sedang memegang jenazah H. Asmouni yang dinyatakan meninggal dunia.
Video tersebut menjelaskan bahwa H.H. Asmouni memberikan nasehat tentang kecintaannya pada Dhuriya kepada Nabi Muhammad SAW.
Diberitakan sebelumnya, pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihsan Pandglang Al-Quran, HH Asmuni Muhammad Noor bin HH Muhammad Noor meninggal dunia pada Selasa (10/8). Ia meninggal sesaat sebelum menyampaikan khutbah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Mohon diperhatikan bagi para ulama, tidak termasuk bapak yang lain, yaitu Habib Ali BSA, termasuk keturunan Rasulullah (Belawi), maka kita harus menghormatinya dan memujinya, mendengarkan dan menaati apa yang beliau sampaikan kepada kita, momen .. .terima kasih Tuhan,” kata mendiang H.H. Asmouni sesaat sebelum kematiannya.
Video tersebut juga menjelaskan bahwa H.H. Asmuni memberikan nasehat tentang cintanya pada Dhuriya kepada Nabi Muhammad SAW.