Kisah Dinasti Rajasa Lahirkan Raja-raja Penguasa Kerajaan Singasari dan Majapahit

Kisah Dinasti Rajasa Lahirkan Raja-raja Penguasa Kerajaan Singasari dan Majapahit

DINASTI Rajas menghasilkan raja-raja yang memerintah kerajaan Singasari dan Majapahit. Namun sebagian besar masyarakat Jawa mempercayai Dinasti Brawijaya yang memerintah Majapahit.

Legenda ini berkembang pesat hingga menceritakan beberapa raja besar bernama Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.

Bahkan, nama Brawijaya saat ini digunakan sebagai nama universitas terkenal di Malang, nama satuan militer di Jawa Timur. Jadi mengapa tidak menggantinya dengan Rajas, yang lebih akurat dari sudut pandang sejarah.

Raden Wijaya yang merupakan pendiri Kerajaan Majapahit mengabdikan dirinya pada Dinasti Rajas. Dinasti ini menggantikan masa kerajaan Singasari di bawah Kertanagara.

Selanjutnya Raden Wijaya tak lain adalah menantu Kertanagara, raja Singasari yang terakhir.

Dinasti Rajasa adalah penguasa kerajaan Majapahit. Seperti dikutip dalam “Persada untuk Tinjauan Sejarah Nenek Moyang Majapahit” sejarawan Pr. Slamet Muljana.

Konon ada 10 raja yang memerintah Majapahit. Raja-raja tersebut dimulai dengan Radena Vijaya yang bergelar Kertarajasa Jayavardhana, Jayanagara, Haiam Vuruk, Vikramavardhana dan Diah Suraprabhava.

Nama Bravijaia yang menjadi dasar sebutan raja-raja Majapahit berasal dari dua kata, Vijaia, yaitu Ranavijaia. Nama rakyatnya adalah Prof Slamet Muljana yang memerintah Kediri pada tahun 1513, bukan singkatan dari Sangramavijai, pendiri Kerajaan Majapahit pada tahun 1294.

Sedangkan kata ‘bra’ berasal dari unsur Bhra, kependekan dari Bhatara, yang digunakan pada zaman Majapahit. Ternyata nama Bhatara Vijaya masih digunakan oleh informan Tom Pires yang berkunjung ke Pulau Jawa.

Di sisi lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa Majapahit memerintah pada Dinasti Rajas pada tahun 1294 hingga 1478.

Dinasti Rajasa didirikan oleh Raja Kertarajasa Jaiavardhana alias Sanggramavijaia pada tahun 1305, sebagaimana disebutkan dalam prasasti Balavia tahun 1305, dan diterbitkan oleh Kertarajasa Jaiavardhana atau Raden Vijaya.

Pada lempengan pertama prasasti disebutkan bahwa Nararia Sangramavijaya adalah keturunan dinasti Rajas, pelindung para resi, pahlawan dalam peperangan.

Jadi, Sangramavijaya atau Raden Wijaya tidak mendirikan Dinasti Brawijaya, melainkan Dinasti Rajasa.

Pengucapan Braviai dipengaruhi oleh Babad Tanah Jawa yang sudah populer dalam bahasa Jawa. Namun kisah ini konon sudah ada ratusan tahun setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit, atau ketika era Islam mulai muncul.

Secara historis, Dinasti Braviai adalah sebuah legenda. Namun dalam masyarakat Jawa, Dinasti Brawijaya mempunyai akar yang sangat kuat, berkat kemasyhuran Babad Tanah Javi.

Sebaliknya Dinasti Rajas atau Rajasavangs walaupun merupakan fakta sejarah namun tidak pernah dikenal dalam masyarakat Jawa, kecuali segelintir orang yang mempelajari sejarah Majapahit.

Karena Dinasti Rajasa baru dikenal pada tahun 1936 ketika Purbatjaraka, seorang filsuf dan sejarawan, menerbitkan prasasti Kertarajasa pada tahun 1305. Prasasti tersebut dibahas oleh L.C. Perdamaian sebagai teks Balavi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *