Kisah Maarten Paes, si Tangan Tuhan Penahan Penalti

Kisah Maarten Paes, si Tangan Tuhan Penahan Penalti

Maarten Paes saat Timnas Indonesia bermain imbang 1-1 melawan Arab Saudi pada laga pertama Grup C Kualifikasi Asia Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sports City, Jumat (6). . /9/2024). Dalam laga tersebut, kiper FC Dallas itu melakukan kesalahan dengan membuang pemain bernilai transfer 34 miliar di dalam area terlarang.

Namun Maarten mengambil tanggung jawab dan sukses memblok tendangan bintang Al Hilal dengan sempurna. Maarten pun mengutarakan perasaannya saat itu.

Penjaga gawang berusia 26 tahun itu mengatakan penyelamatan tendangan penalti adalah soal mentalitas dan naluri yang baik. Untung saya sangat siap dan tahu banyak cara (Salem Al Dausari) bisa menendang bola, ujarnya kepada FC Dallas, Kamis (10 Maret 2024).

Bukan hanya soal hati dan insting, aku Marten sambil mempelajari kelebihan dan kekurangan Salem. Hasilnya, mereka berhasil menyelamatkan PK.

“Dia adalah pemain terbaik mereka, Salem (Al-Dawsari). Dia bermain untuk Al-Hilal dan mencetak gol hebat melawan Argentina di Piala Dunia. Saya membaca bahwa dia memiliki dua jenis penalti. 1 “Satu adalah saat saya berhenti, dan salah satunya di mana saya melayangkan pukulan lalu berhenti,” jelasnya.

“Kemudian Anda bisa melihat saya bergerak sedikit dan saya hanya berdoa agar saya tidak keluar dari garis. Tapi untungnya saya tetap tenang dan mampu mengatur permainan dan melakukan penyelamatan pada tendangan itu,” tambahnya. .

Maarten saat ini bersiap membela timnas Indonesia melawan Bahrain (10 Oktober 2024) dan China (15 Oktober 2024). Kedua laga ini merupakan lanjutan laga ketiga Kualifikasi Regional Asia Piala Dunia 2026.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *