Kisah Mantan Menkeu Mar’ie Muhammad yang Jujur, Kebal Suap, dan Tak Pandang Teman Dekat

Kisah Mantan Menkeu Mar’ie Muhammad yang Jujur, Kebal Suap, dan Tak Pandang Teman Dekat

Para pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) harus meniru sosok mantan Menteri Keuangan, Mar’ie Muhammad, usia Ordo Baru. Dalam posisi Direktur Jenderal Pajak Menteri Keuangan, diketahui bahwa Mar’ie berani, jujur, kebal terhadap suap, jadi dia tidak nyaman pada teman dekat dalam masalah kerja.

Dan dia melakukan pekerjaan yang dianggap bersih dan langsung ke arahnya, julukan Mr. Clean. Karena, begitu pekerja kementerian terpengaruh, organisasi akan memalukan.

Sebagai kasus baru ini, Direktur Umum Aset Negara (DJKN) dari Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata (IR) ditunjuk dalam kasus manajemen keuangan dan dana investasi di PT Asuransi Jiwasray (Perserero) oleh Kantor Advokat Jenderal (Kembali )

Karena itu, pada zamannya, Mar’ie, ia tidak ragu untuk membersihkan di Kementerian Keuangan dan dengan tegas menjatuhkan hukuman disiplin dan sanksi untuk ribuan pekerja fiskal di Inggris yang telah dihukum karena penyalahgunaan otoritas.

Kutipan untuk meniru sikap anti -abstance dari angka -angka itu, djpb.kemenkeu.go.id, Mar’ie yang lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) mengunjungi presiden Presiden di Jalan Gendana, Menteng, Mentana, Mentana, Menteng, Pusat Jakarta dengan stafnya.

Dia membawa pita untuk mengukur area rumah Suharto untuk tujuan pajak tanah dan data konstruksi (PBB) untuk dibayar.

Kisah lain, pada pertengahan tahun 1990 -an, melakukan kunjungan aktif ke Bumb Foresry di Sumatra. Suatu malam sebelum pertemuan, sebuah perusahaan verifikasi memberikan 400 juta RP di kamar hotel, tempat Mar’ie menunggu.

“Uang apa itu?” Mar’ie bertanya.

“Ini adalah bonus untuk Anda (sebagai komisaris yang mewakili pemerintah). Karena, keuntungan tahun ini sangat bagus,” jawab staf.

“Oh, letakkan di atas meja.”

Pagi berikutnya, Komisaris Mar’ie berpartisipasi dalam pertemuan BYMN, mendengarkan keadaan keuangan perusahaan secara rinci.

Sebagai seorang akuntan yang sulit, Mar’ie telah bertanya kepada direktur kinerja berbagai jenis kinerja keuangan yang melaporkan dengan senang hati kinerja bisnis yang baik perusahaan. Pertanyaan tajam dan jelas yang membuat Mar’ie membuat dewan direksi kewalahan dan, akhirnya, sampai pada kesimpulan bahwa perusahaan tahun ini sebenarnya adalah kerugian, bukan keuntungan.

“Jika Anda kalah dengan cara ini, mengapa perusahaan dapat memberi saya RP.400 juta?” kata Mar’ie.

Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan Mar’ie. Verifikasi Rp.400 juta dikembalikan dan diterima oleh donor dengan perasaan malu.

Ada cerita lain tentang kejujuran Mar’ie. Suatu kali seorang pengusaha penting dari Indonesia Timur, Kaje Mar’ie, masih menjadi Direktur Umum Pajak).

Kaje melaporkan bahwa dia ingin tetap berhubungan dengan Biro Mar’ie. Mereka telah berteman sejak 1960 -an sebagai kooperator HMI.

Mereka bertemu di kantor Direktorat Umum Pajak. Setelah berdiskusi di sana -sini, Kaje menyatakan terima kasih kepada Mar’ie, karena karena intervensi fiskal perusahaan yang dapat dikurangi setengahnya.

Mar’ie terkejut mendengar rasa terima kasih sahabatnya. “Intervensi apa?” Dia bertanya. “Saya tidak pernah campur tangan dengan masalah pembayar pajak,” kata Mar’ie.

Setelah dijelaskan oleh kasusnya oleh Kaje, Mar’ie memanggil petugas pajak langsung yang memperlakukan pajak Kaje.

Arah pendek dan sederhana Mar’ie, kewajiban pajak Kaje, harus dibayar, sesuai dengan aturan, seharusnya tidak ada hak istimewa, dan Direktur Umum Pajak tidak mengganggu masalah mereka.

Persahabatan Mar’ie dengan Kaje tidak harus mempengaruhi kewajibannya untuk membayar pajak dengan undang -undang yang relevan.

Gawked Kaje, lalu meninggalkan rumah menabrak. Dia menyesal memberi tahu Mar’ie. Dia ingin mengatakan hanya untuk bersyukur dengan jujur ​​atas apa yang dia anggap sebagai Direktur Umum bantuan Mar’ie dalam mengurangi kewajiban pajak perusahaan.

Meskipun dia tahu bahwa Mar’ie adalah orang yang jujur ​​untuk waktu yang lama, tetapi dia tidak berharap Mar’ie dapat berkompromi dan tidak dikompromikan. Ia dapat mengatasi persahabatan dalam beberapa dekade untuk memerintahkannya yang menjalani nilai fiskal sesuai dengan aturan secara rinci Kaje sebagai wajib pajak.

Kaje semakin jengkel, karena perusahaan harus membayar lebih banyak pajak daripada angka yang disepakati oleh manajer sub -mar’ie. Namun, mereka seperti banyak orang lain yang telah berhubungan dengan Mar’ie untuk menghormati sahabat mereka karena kejujurannya.

Mar’ie adalah Tn. Clean, yang solid, dengan kejujuran dan sikap anti -negara.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *