KIWI Challenge Bangkitkan Minat Wirausaha Generasi Muda

KIWI Challenge Bangkitkan Minat Wirausaha Generasi Muda

JAKARTA – Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) 2024 mempertemukan puluhan mahasiswa. Mengembangkan konsep bisnis untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM).

Sejak dimulainya kontes pada 21 September 2024, setidaknya sudah terkumpul 50 proposal format video. Usulan mahasiswa ini bersifat wirausaha; akademik dan Universitas Otago; Diambil langsung oleh perwakilan dari New Zealand dan Education New Zealand.

Hingga puncak KIWI Challenge, 10 finalis diputuskan untuk bertanding di Jakarta. Para finalis memperebutkan hadiah hingga Rp 50 juta.

Setelah mempresentasikan ide bisnis masing-masing; Tiga tim teratas dari kategori SMA dan Universitas diputuskan sebagai juara. Dua pemenang People’s Choice Award juga terpilih atas video ide bisnis yang paling banyak disukai di media sosial.

Pemenang pertama akan mendapatkan e-voucher sebesar Rp 10 juta. Pemenang kedua berhak mendapatkan e-voucher sebesar Rp 8 juta dan pemenang ketiga berhak mendapatkan e-voucher sebesar Rp 5 juta. Sedangkan People’s Choice Award mendapatkan e-voucher masing-masing sebesar Rp 2 juta.

Pemenang per kategori universitas adalah sebagai berikut. 1. Universitas Kristen Petra : Berpartisi; 2. Universitas Kristen Petra: Meatup; 3. UPH : LokalNih.

Selain itu, juara pada kategori SMA adalah sebagai berikut. 1. Pendidikan USG: LAW4UMKM; 2. Pendidikan USG: Brand-To-Bee; 3. Pikiran Masa Depan Pendidikan USG. Selain itu, termasuk People’s Choice Award; UPH: Pelatihan LocalNih dan USG: Brand-To-Bee.

David Francis, perwakilan USG Education untuk kategori pelajar, mengatakan timnya menghadirkan fitur BOT kecerdasan buatan (AI) yang akan memudahkan pendidikan tentang undang-undang atau undang-undang di Indonesia. Sehingga pengusaha seperti UMKM dapat memahami kerangka peraturan dalam menjalankan usahanya.

Sementara itu, perwakilan dari Universitas Kristen Petra dari kategori universitas; Ivana Putri Aninda dan timnya menghadirkan platform Partify yang menghubungkan pengusaha dan pencari kerja. Ide platform ini bermula dari banyaknya pelaku usaha yang tidak memiliki pekerja pada waktu-waktu tertentu, seperti hari raya keagamaan.

Berkat Ivana, ia akhirnya bisa mewujudkan idenya melalui KIWI Challenge. Nama mengatakan melalui kompetisi ini, ia menyadari banyak generasi muda yang tertarik untuk mengembangkan kewirausahaan.

“Saya melihat masyarakat punya banyak sudut pandang terhadap bisnis. Saya kira tantangan KIWI ini sangat bermanfaat,” kata Ivana melalui siaran pers, Sabtu (07/12/2024).

Richia Ruella, pemenang People’s Choice Award dari Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan platform LocalNih mengatakan, kesuksesan timnya hanya diraih dengan membagikan videonya. Namun ide proposal bisnis yang disajikan dalam video juga dipikirkan dengan matang.

“Pada akhirnya, KIWI telah membantu kita menghidupkan kembali inovasi kewirausahaan. Mari kita cari tahu permasalahannya dan coba carikan solusi bagi UMKM dalam bisnisnya,” pungkas Richia.

“Jadi ini benar-benar kompetitif. Dan kami mencoba menyeimbangkan siapa yang bisa memunculkan ide terbaik dan melihat konten seperti apa dan bagaimana kesesuaiannya dengan tema bisnis,” jelas Education New Zealand’s Market. Kepala Indonesia dan Malaysia; Gen Bella Wati di Acara Puncak KIWI Challenge 2024.

Puncak acara, para peserta diuji kemampuan bercerita dan apa yang akan mereka lakukan dalam presentasi publik. Peserta ditantang untuk menjelaskan kekuatan ide bisnisnya dalam menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat melalui UKM.

Kompetisi yang disponsori oleh ICAN Education ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk mengembangkan ide bisnis. UMKM dijadikan landasan gagasan tersebut karena UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian yang dirintis oleh masyarakat.

“Bahkan saat ini kita melihat anak-anak zaman sekarang, khususnya siswa SMA, sudah sangat paham dengan persaingan usaha seperti ini dan aktif terlibat dalam dunia wirausaha,” lanjut Naluri.

Memperkenalkan peluang pendidikan Selandia Baru untuk belajar di Otago.

Sarah Ewing, Marketing Manager University of Otago Regional Asia Tenggara dan Eropa, menambahkan kompetisi ini sangat menarik pihaknya. Ia melihat potensi generasi muda Indonesia dan ingin mendukungnya.

Sarah menegaskan, pihaknya bukan satu-satunya juri dalam kompetisi ini. Namun kami juga telah menyiapkan hadiah bagi para pemenang berupa kesempatan magang virtual.

“Pemenang akan mendapat kesempatan magang secara virtual. Tujuannya untuk memberikan pengalaman belajar di Otago, khususnya Otago Entrepreneurship Program dan kesempatan belajar ini akan dimulai pada Februari mendatang,” kata Sarah.

Sarah berharap mahasiswa dan alumni dapat mengenal University of Otago dari kompetisi ini. Termasuk mencari tahu cara belajar di Selandia Baru.

“Dengan acara ini kami berharap dapat menarik minat pelajar untuk mengenalkan diri pada sistem pendidikan Selandia Baru,” kata Sarah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *