Jakarta – Abdul Muti, Menteri Pendidikan Dasar. Penekanan pada permasalahan guru pada awal masa jabatannya. Salah satunya menyangkut masalah guru agama.
Pada Jumat (1/1/2024) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasman) Abdul Muti yang saat itu berkunjung ke SMK Muhammadiyah 3 Palembang berdiskusi langsung dengan para guru sekolah.
Baca selengkapnya: 3 Kebijakan Mendikbud untuk Mewujudkan Guru Kaya dan Profesional
Mereka menyampaikan banyak harapan dan informasi mengenai tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan. Dialog pendidikan ini melibatkan pemerintah daerah. Dinas Pendidikan Sumsel, para perseorangan muhammadiyah dan anggota 3 SMK muhammadiyah
Guru Besar UIN Jakarta ini menyoroti tiga isu penting terkait guru agama: pelatihan, jumlah guru, dan pengembangan profesi.
Baca Juga: Abdul Muthi: DPR Tak Akan Tuntut Mendikbud
“Ketiga hal ini menjadi perhatian kami. Dan hal ini akan kita bahas lebih lanjut dengan Kementerian Agama,” ujarnya dalam jumpa pers, Minggu (11/3/2024).
Seperti diberitakan sebelumnya, SD Negeri 59 dalam kunjungannya ke Palambang Abdul Muthi mengatakan ada tiga syarat untuk menghasilkan guru yang profesional dan sejahtera. Pertama adalah sertifikasi guru. Untuk itu, Kemendikbud akan membantu guru yang belum memiliki gelar Sarjana (S-1) atau Diploma IV (D-IV).
Setelah sertifikasi Kemampuan guru akan terus meningkat. Dan ketiga Kesejahteraan guru akan terus meningkat. “Guru yang berkualitas Guru yang berkualitas, guru yang baik, ditentukan oleh kesejahteraan gurunya,” ujarnya.
Sedangkan untuk SMK, ia memuji SMK Muhammadiyah 3 Palembang yang ditunjuk sebagai center of excelence SMK. Menurut dia, sekolah tersebut merupakan salah satu contoh sekolah yang mempersiapkan siswanya memasuki dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri.
Muthi juga membahas rencana proyek tersebut dengan Kementerian Ketenagakerjaan. “Saya sempat berbicara dengan Menteri Ketenagakerjaan tentang proyek sekolah vokasi. Termasuk pelatihan dan pemeriksaan pengiriman kerja ke luar negeri,” tutupnya.