Jakarta – I Wayan Akas Surdama, 22, nama lengkap, dinyatakan sebagai tersangka dalam dugaan manipulasi. Agus adalah perhatian publik karena orang cacat tidak dapat melakukan hal -hal ini.
Berikut ini adalah fakta -fakta yang secara langsung terkejut oleh para korban siswa yang berhasil menangani bawang putih Acus.
Salah satu korban kelima dari Akas Bandic menghadiri tebing dan mengundang korban untuk tinggal di rumah.
Berdasarkan wawancara bottcast, Teddy Carbujier mengatakan kepada saluran YouTube -nya bagaimana korban menderita bagaimana ia melakukan pelecehan seksual.
Korban siswa mengatakan insiden itu dimulai di dua tempat berbeda dari Udayana Park ke Sankareng Park. Para penjahat di kedua tempat diundang untuk memberi tahu korban dengan menunjukkan diri kepada korban dan menanyakan hal -hal pribadi korban.
“Ya, Udayanana pertama di taman. Ketika Anda ditanya apakah ada pacar, Anda masih diminta untuk menjadi perawan, ‘korban dikutip Kamis (12/12/2024).
Korban ingin pulang setelah waktu yang lama, tetapi tidak tahu bagaimana cara kembali karena orang baru. Akus menawarkan untuk mempresentasikan ke rumah porting.
“Ketika dia mengendarai sepeda motornya (ACAS) (AKAS), kakinya terluka dan kemudian dia ingin bersantai terlebih dahulu, tetapi saya masih ingin pulang, tetapi dia tidak memberi saya. Saya tidak bisa apa -apa tentang sepeda motor, “kata korban.
Korban diundang untuk memasuki gang kecil, tetapi ditolak oleh korban karena itu tengah malam dan ditakuti. Akus mengancam korban dengan penanganannya jika dia tidak ingin menguji penduduk dan menyuruhnya menikahinya.
Setelah itu, Achus berhasil mengundang korban untuk memasuki rumah. “Ketika dia masuk ke kamar, dia menyuruhnya ke pintu ruangan. Kondisi saya ada di dalam. Lalu dia mengatakannya. Kemudian kita akan menikah dan diperiksa oleh penduduk. ‘
Augus mengancam korban dengan kata -kata kotor dan kemudian meminta semua isi dompetnya. Akibatnya, korban dapat meninggalkan rumah dengan sepeda motornya.
Achus kembali untuk meminta uang dari korban dan menuduhnya sebagai pencuri. Situasi ini memiliki perhatian penduduk dan korban yang dikelilingi oleh penduduk. Warga mulai meragukan gerakan dan perilaku ACAS, dan melanggar pidatonya.
Sambil memikirkan pengurangan Achus, penduduk mengatakan korban pergi.
Korban mengatakan Achus membaca pertandingan di Gudana Park dan ada kekuatan magis di tempat lain.
Korban dan pelakunya tidak termasuk dalam tindakan kekerasan dari kasus yang terlibat, tetapi termasuk dalam pelecehan seksual. Ini karena tidak ada komponen desakan dalam insiden itu, tetapi penanganan para korban yang terluka oleh trik.
“Artikel yang digunakan, Bagian 2022 adalah Bagian 12 C. C. 6C tahun 2022, yang merupakan kunci pelecehan seksual fisik, yang tidak memiliki komponen desakan,” kata presiden provinsi NTP Djoko yang dikatakan di YouTube Teddy Corpojier.
Menurut Jogo, Akus, yang cacat, menunjukkan dirinya buruk kepada korban dengan mencari para korban. Penjahat menjual trik dan solusi kepada para korban untuk mendapatkan kepercayaan diri, sehingga korban menyesali.
Ketika Akus bisa mendapatkan kepercayaan pada korban, para pelaku mulai mengancam para korban.
Terima kasih untuk KG/Alfin Pratama Zai