PENYAN – Korea Utara (Korut) pada Selasa (1 Juli 2025) menyerukan tindakan global untuk menghentikan pembantaian “brutal” Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Kemlu) menjelaskan: “Operasi militer Israel di Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di luar imajinasi dan telah memicu kemarahan komunitas internasional.”
“Sekarang adalah waktunya menjaga perdamaian dunia dengan menunjukkan perlawanan tegas untuk menghentikan dan menggagalkan pembantaian brutal Israel terhadap warga Palestina melalui kekuatan gabungan semua negara yang adil dan cinta damai,” tegas Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Korea Utara menarik persamaan sejarah dan membandingkan peristiwa terkini dengan tindakan Nazi Jerman selama Perang Dunia II dan tindakan militer Amerika Serikat (AS) selama Perang Korea.
“Pembunuh Zionis tidak berbeda dengan mereka. “Tangisan kesedihan terdengar atas banyaknya nyawa yang hilang dan tidak terkubur di Jalur Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Korea Utara juga mengkritik cara negara-negara Barat menangani konflik tersebut, dan menggambarkan Gaza sebagai “tempat kemarahan dan kehancuran” yang disebabkan oleh kebijakan AS dan Barat mengenai “hak asasi manusia” dan “demokrasi.”
Israel membantai sekitar 46.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Tindakan genosida rezim apartheid Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.