Kronologi Bayi Meninggal yang Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih

Kronologi Bayi Meninggal yang Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih

JAKARTA – Dugaan pertukaran bayi di RS Islam Sembaka Putih Jakarta memasuki babak baru. Polres Metro Jakarta Pusat menggali makam bayi tersebut di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Jakarta Utara pada Selasa (17/12/2024).

Sampel DNA diambil dari bayi selama proses post-mortem. Sebagian besar sampel DNA diambil untuk dicocokkan dengan orang tua korban.

Pantauan di tempat, prosesnya dimulai saat anggota keluarga anak tersebut datang. Dalam hal ini keluarga mewakili ibu dari anak tersebut.

Penyebab tertundanya proses penggalian adalah kurangnya persiapan tangki. Namun, dokter ahli dan polisi mencoba menjelaskan agar prosedur tersebut dilakukan dengan cepat melalui telepon.

Segera setelah dokter memberikan penjelasan, penggalian pun dimulai. Ibu korban terlihat memasuki tenda berwarna putih yang menutupi makam sang anak.

Sederet Laporan Pergantian Bayi di RS Dugaan pergantian bayi di RS Islam Sembaka Putih pertama kali dilaporkan oleh ayah bayi tersebut, pria berinisial MR (27). Bayi tersebut ditemukan meninggal oleh MR.

MR menjelaskan, kejadian itu terjadi pada 15 September 2024 saat istrinya sedang hamil. Ia kemudian membawanya ke rumah sakit di kawasan Silinsing, Jakarta Utara. Namun saat itu, pihak rumah sakit mengirim istrinya ke rumah sakit di kawasan Sempaka Putih, Jakarta Pusat.

Jadi saya mendapat referensi pada Minggu 15 September 2024. Karena itu saya dibawa dari RS ke RS Sempaka Puti, kata MR kepada wartawan seperti dikutip hari ini Senin (12/10/2024).

MR mengatakan istrinya dilarikan ke rumah sakit karena air ketuban sudah mengering sehingga memerlukan perawatan lanjutan. Setelah sampai di rumah sakit, sang istri menjalani operasi pada 16 September 2024.

MR mengatakan, pasangannya tidak diperbolehkan melihat bayinya setelah melahirkan. Hanya ketika dia bertemu bayi itu dalam doa.

“Ada masalah dari awal setelah suami saya operasi, bayinya tidak terungkap ke ibunya, jenis kelaminnya pun tidak, semua bagian tubuh tidak terungkap ke saya atau istri, saat itu saya hanya datang dan menelepon. .Untuk bayinya,’ katanya.

MR mendapat informasi dari pihak RS bahwa bayinya kesakitan pada sore hari. Pihak rumah sakit juga meminta MR menandatangani dokumen pemasangan oksigen tambahan.

“Abis itu dia minta ijin tanda tangan, tapi saya nggak sempat baca semuanya, saya bilang tanda tangan dulu pak, di situ tertulis surat izin pemasangan oksigen tambahan. Itu katanya, tambah oksigen,” katanya.

Keesokan harinya, MR memberi tahu pihak rumah sakit bahwa bayi tersebut telah meninggal. MR mengaku tak sempat melihat kondisi jenazah putranya dan hanya mendapatkan jenazah bayi tersebut dari rumah sakit dalam balutan ‘atya’.

Kemudian RS MR akan mengkremasi jenazah bayi tersebut. Jenazah putranya dikremasi di Krematorium Umum (TPU) di kawasan Silinsingh.

Keesokan harinya, istri MR meminta agar makamnya dibuka karena ingin melihat jenazah anaknya. MR meminta izin kepada TPU untuk membongkar makam tersebut.

Saat itu, kata dia, pihak TPU sudah memberikan izin dengan syarat pembongkaran makam tersebut tidak boleh dipublikasikan. MR dan anggota keluarga lainnya kaget melihat jenazah bayi tersebut setelah dibongkar.

MR mengatakan, jenazah bayi di kuburan berbeda dengan yang tercatat di rekam medis rumah sakit. Tinggi bayi MR yang terkubur sekitar 70-80 sentimeter (cm), namun menurut rekam medis tingginya hanya 47 cm.

“Bayi saya panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi bisa mencapai 60-80 cm. Ini bukan bayi umur sehari,” ujarnya.

RS Islam Cempaka Putih berkonsultasi dengan orang tua bayi RS Islam Cempaka Putih berkonsultasi dengan orang tua yang mencurigai bayinya telah meninggal dunia.

Alhamdulillah hari ini ada pertemuan dan kesepakatan dalam suasana kekeluargaan, bahkan kami akan melakukan tes DNA dari RS Islam Sempaka Putih Jakarta dan mengungkap kebenarannya, kata CEO RS Islam Jakarta Sempaka Putih. Pada Selasa (12/10/2024) Video RS Islam Sempaka Putih Jakarta diunggah Jack Pradono Handojo.

Handojo mengatakan pihak rumah sakit akan menanggung seluruh biaya produksi laboratorium. “Harga yang diminta akan kami bayarkan kepada laboratorium yang dipilih dan mudah-mudahan menjadi hal yang baik bagi kita semua,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *