Kurangi Beban BPJS Kesehatan, NGI Dorong Kesadaran Pentingnya Skrining Dini

Kurangi Beban BPJS Kesehatan, NGI Dorong Kesadaran Pentingnya Skrining Dini

JAKARTA – PT Nareya Genomics Indonesia (NGI), Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI) dan Organisasi Asosiasi Nderek Guru (Ndaru) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) di Jakarta. MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua NGI Her Dharmadi Wijaya, Ketua YTI Lusuwandi dan Ketua Nderek Guru Aditya Yusma.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya skrining dini dan pencegahan thalassemia di Indonesia. Pertama, NGI, YTI, dan Ndaru akan menyelenggarakan program skrining genetik thalassemia gratis yang terbuka untuk umum bagi anggota YTI dan Ndaru. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya NGI untuk mendukung program pemerintah yang bertujuan pencegahan dini penyakit thalassemia di tanah air.

Helu Darmadi Wijaya, Presiden Direktur PT Naleya Genomics Indonesia, mengatakan layanan tes thalassemia NGI NALEYA-THALASEQ merupakan inovasi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mampu mendeteksi lebih dari 500 mutasi genetik terkait thalassemia Ta. Teknologi pengurutan generasi berikutnya (NGS).

“Seluruh proses pengujian, mulai dari pengujian hingga analisis bioinformatik, akan dilakukan di laboratorium NGI di Indonesia untuk memastikan hasil yang lebih akurat, cepat, dan aman,” ujarnya.

Sebagai perusahaan yang terus berinovasi di bidang genetika, kemitraan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah terkait pencegahan talasemia di Tanah Air, lanjut Herr.

“Ini adalah bagian dari inisiatif kami ‘Omics for Indonesia’ yang bertujuan untuk memajukan teknologi medis, termasuk di bidang genomik, dan menjadikannya lebih mudah diakses, terjangkau, berkualitas tinggi, dan diselaraskan dengan kesehatan masyarakat. “Hal ini perlu menjadi misi -selaras,” tambahnya.

Pak Herr percaya bahwa dengan terus berinovasi dan menyediakan layanan pengujian berkualitas tinggi dan terjangkau, partainya dapat membantu lebih banyak orang mengakses layanan kesehatan genetik terbaik.

“Pencegahan dan deteksi dini merupakan langkah penting untuk memitigasi dampak penyakit ini dan memutus rantai penyakit thalassemia di Indonesia,” tutup Herr.

Thalassemia diketahui menjadi salah satu beban terbesar bagi BPJS Kesehatan Indonesia. Melalui program skrining dini ini, diharapkan BPJS Kesehatan mampu mengurangi beban dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada mereka yang berisiko dan terdiagnosis.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *