Kurangi Emisi Penerbangan, Pertamina Patra Niaga Maksimalkan Potensi UCO untuk SAF

Kurangi Emisi Penerbangan, Pertamina Patra Niaga Maksimalkan Potensi UCO untuk SAF

JAKARTA – Pertamina Patra Niaga menunjukkan peran aktifnya dalam mendorong transisi energi global pada Conference of the Parties (COP29) ke-29 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) atau Konferensi Iklim PBB di Baku, Azerbaijan. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pertamina Patra Niaga Reeva Siahan menjelaskan strategi inovatif perusahaan untuk mendukung dekarbonisasi penerbangan dengan menggunakan minyak jelantah (UCO) sebagai campuran bahan bakar nabati untuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).

Hal tersebut disampaikannya pada forum bertajuk “Peningkatan Komitmen Indonesia terhadap Energi Terbarukan: Penekanan pada Pemanfaatan Minyak Goreng Limbah (UCO) dan Potensinya sebagai Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF)” yang diselenggarakan di Paviliun Indonesia, Sabtu (16/11). , Riva menjelaskan, SAF berbasis UCO tidak hanya menyediakan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga menggunakan bahan baku yang sebelumnya dianggap limbah.

“Sejalan dengan proposisi nilai kami sebagai penyedia solusi energi dan mitra dekarbonisasi, kami telah mengembangkan strategi di sektor hilir yang disebut Pertamina One. Dengan solusi Pertamina One ini, kami menambah potensi volume SAF berbasis UCO pelanggan kami mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional,” jelas Riva dalam keterangannya, Senin (18 November 2024).

Pertamina Patra Niaga mulai menjual SAF berbasis UCO di Bali International Air Show September lalu dan telah menjalin beberapa kolaborasi dengan berbagai pelanggan maskapai penerbangan di Asia Tenggara menjelang produksi porsi SAF kilang tersebut pada musim pertama tahun 2025.

Kedepannya, peran Pertamina Patra Niaga dalam bisnis UCO adalah sebagai hub pengumpulan UCO dari berbagai industri kuliner dan konsumsi rumah tangga. Berkat distribusi unit penjualan Pertamina Patra Niaga ke seluruh Indonesia, UCO yang terkumpul akan dikirimkan. Anak perusahaan Pertamina lainnya, Pertamina International Refinery, melakukan pemurnian biofuel.

Program tersebut juga sejalan dengan strategi Pertamina One Solution, yaitu inisiatif holistik yang mengintegrasikan berbagai solusi energi berkelanjutan, mulai dari pengumpulan minyak jelantah (UCO) hingga distribusi bahan bakar ramah lingkungan. Bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang diproduksi oleh UCO diharapkan dapat mengurangi jejak karbon industri penerbangan dalam negeri, yang selama ini merupakan salah satu industri dengan emisi terbesar.

“Langkah ini merupakan upaya kami untuk mendukung produksi SAF dengan meningkatkan pengumpulan UCO dan menjadi positif dari 300.000 ton pada tahun 2023, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 1,5 juta ton per tahun pada tahun 2030,” jelas Riva.

Pada forum bergengsi tersebut, Riva didampingi Nizhar Marizi, Direktur Energi dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas Minerals, Senior Vice President Inovasi Teknologi Pertamina Oki Muraza, dan Emma Fenton, Senior Director Climate Diplomacy Opportunities Green UK. , yang menyampaikan pandangannya tentang bagaimana penggunaan UCO yang diterapkan di SAF dapat menjadi bagian dari perekonomian tertutup siklus, mengatasi tantangan pembuangan limbah dan pengurangan karbon dalam industri penerbangan untuk membantu pemerintah melakukan dekarbonisasi transportasi.

COP 29 merupakan konferensi internasional terbesar yang diselenggarakan oleh PBB untuk membahas permasalahan perubahan iklim global. COP29 akan diselenggarakan pada tahun 2024 untuk membahas langkah-langkah konkrit dalam memerangi perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempercepat transisi ke sumber energi terbarukan.

“Sebagai perusahaan energi nasional, kami berperan aktif dalam mempercepat transisi energi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melalui program Pertamina One Solution, kami terus berinovasi dan memberikan solusi energi yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia, tutupnya. Riva.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *