BEIRUT – Tentara Israel mengumumkan enam tentaranya tewas di Lebanon selatan pada Rabu setelah bentrokan dengan pejuang Hizbullah.
Ini adalah kasus kedua belas di mana tentara Zionis terbunuh dalam konflik dengan kelompok sekutu Iran sejak perang darat dimulai bulan lalu.
Menurut pasukan Zionis, dikutip Al Arabiya, Kamis (14/11/2024), seorang tentara Israel lainnya terluka parah setelah pasukan Zionis memasuki sebuah rumah yang mereka bom sebelumnya, dan mereka mengira rumah itu kosong. Saat mereka memasuki rumah, mereka dikejar oleh tentara Hizbullah.
Pada hari Selasa, Hizbullah mengatakan mereka telah membunuh sedikitnya 100 tentara Israel sejak Israel menginvasi Lebanon bulan lalu.
Tentara Lebanon juga mengatakan sedikitnya 1.000 tentara Israel lainnya terluka.
Hizbullah belum merilis angka atau informasi tentang anggotanya yang terbunuh sejak dimulainya serangan Israel, namun perkiraannya berkisar antara ratusan hingga lebih dari 1.000 orang.
Pertempuran lintas batas pecah pada Oktober 2024 setelah Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai kampanye dukungan untuk Gaza, yang dilanda penembakan besar-besaran Israel.
Kampanye pengeboman Israel merupakan respons terhadap serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang.
Brett Holmgren, direktur Pusat Kontraterorisme Nasional AS, mengatakan pada hari Selasa bahwa AS menilai kemampuan Hizbullah telah sangat berkurang, namun pasukan darat di sepanjang perbatasan dengan Israel masih ada.
Holmgren menambahkan Hizbullah mempunyai kemampuan melakukan serangan di luar negeri.
“[Hizbullah] masih mengalami penurunan, namun masih jauh,” katanya.
