MEDAN – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) gencar mewujudkan Gerakan Keluarga Maslahat dengan mencanangkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
“Karena NU belum terbiasa bergerak bersama, maka sebaiknya PBNU membentuk struktur operasional GKMNU dari pusat hingga daerah dan kader dukung keluarga,” kata Wakil Ketua PBNU, KH Amin Said Husni MA, di Medan, Senin (14.10). 2024).
Menurutnya, agar program keluarga Maslahat yang bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) sejak tahun 2023 bisa berjalan cepat di Sumut, PBNU telah membuat prosedur singkat dengan membentuk satuan tugas nasional yang mereka koordinasikan.
“Inilah Riyaatul Ummah (bimbingan umat) yang menjadi salah satu tugas para ulama, “Tugas sehari-hari para ulama adalah mengabdi, mengabdi, mengurus kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi umatnya,” kata Amin Saeed Husni kepada ribuan tamu.
Ia mengungkapkan, masyarakat yang ingin menikahkan anaknya sebaiknya datang ke kiai. Agar anak Anda bisa lulus kuliah, mintalah doa kiai. Anak mau disunat, datang ke kiai, bahkan untuk bayar utang, minta restu ke kiai.
“Hal paling strategis di Rayatatul Ummah adalah membina keluarga. Sebab keluarga merupakan landasan kehidupan bermasyarakat. “Ketika sebuah keluarga mendapat kesejahteraan, maka kelompok terkecil keluarga tersebut akan menciptakan Desa Menguntungkan, sehingga negara ini menjadi negara menguntungkan,” tuturnya.
NU mencanangkan Gerakan Nasional Dukungan Keluarga. “Sebagai gerakan nasional, seluruh struktur dan lembaga swadaya Jamiatul Ulama, mulai dari pimpinan umum hingga anak-anak cabang, harus bergerak membangun keluarga yang efektif,” ujarnya.
Masalahnya, kata Amin Saeed Husni, NU belum diajarkan untuk bekerja sama. Oleh karena itu, patut menjadi fokus PBNU, untuk membangun Jamiyah menjadi ekosistem yang koheren, seragam, dan bergerak menuju tujuan yang sama.
Ia mengakui hal tersebut tidak mudah. Oleh karena itu, diperlukan kemajuan besar untuk memperkuat gerakan PBNU ini hingga ke tingkat keluarga.
Menurut dia, ada dua tujuan gerakan dukungan keluarga nasional. Menghadirkan NU di tingkat keluarga, membangun keluarga sebagai tumpuan ketahanan nasional, dan memberdayakan Jamiyah untuk maju bersama.
Direktur Pembinaan Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Direktorat Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama Cecep Khairul Anwar mengungkapkan, berdasarkan survei BPS, Indonesia mengalami peningkatan angka infertilitas, perceraian, dan penyakit dini. . pernikahan yang menjadi cerminan bagaimana Indonesia maju.
“Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, sehingga seluruh pemangku kepentingan harus turut serta memperkuat ketahanan keluarga agar Indonesia bisa menyongsong Indonesia emas,” kata Cecep saat membuka GKMNU.
Menurut Cecep, pihaknya telah menjalin hubungan dengan Kementerian Dalam Negeri, BKKBN, untuk pemberdayaan perempuan, untuk bersinergi dalam pembangunan Indonesia, khususnya di bidang keluarga.
“Kami memahami bahwa penurunan atau penguatan ketahanan nasional berbasis keluarga dapat dilakukan antara lain dengan bantuan PBNU. Kami berharap ketahanan keluarga Indonesia semakin diperkuat,” tegasnya.
Lebih lanjut Cecep mengungkapkan bahwa di Indonesia salah satu organisasi yang mempunyai basis basis adalah PBNU, gerakan ini dibuat oleh PBNU.
Pada tahun 2023, kata dia, kerjasama yang dimulai dengan PBNU ini akan berdampak pada 1.031.000 keluarga untuk memperkuat ketahanan nasional melalui keluarga Maslahat.
“Kami atas nama pemerintah sangat berterima kasih kepada PBNU. “Saya sadar, apalagi membangun keluarga sejahtera, sekarang negara ini sudah bisa dibangun dengan baik,” kata Cecep.
Peluncuran GKMNU dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Sumut H Ahmad Qosbi SAg MM, Kepala Kemenag, seluruh kabupaten kota di Sumut, PWNU Pemkot Sumut, Fatayat NU, Muslimat NU, IPPNU, GP Ansor dan NU, Ketua PWNU Sumut Dr. H Marahalim Harahap MHum menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama seluruh lapisan masyarakat, dan turut serta dalam masyarakat, untuk mendapatkan kemaslahatan keluarga.
“Jadi kemitraan ini melibatkan GP Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU dan masyarakat untuk memberi manfaat bagi keluarga,” ujarnya.