Jakarta – Para pelayan agama (Keekenag) yang diadakan di “MB Catiresuita Penyimpanan Insetimasi dan Penembak Regional: Lingkaran Perkembangan Agama dan Agama”. Rucky, Republik Pemerintah Indonesia.
Menteri Menteri Nasanaruddi Usaruddi menekankan tanggung jawab pemuliaan agama, pentingnya agama agama dan sumber daya manusia (SDM). Nasruddin percaya bahwa melayani agama bukan untuk menghitung orang, tetapi untuk memberikan pendidikan oleh cocencen antara perbedaan.
“Sebagai tugas perbudakan keagamaan, tidak penting, tetapi bagaimana mengejar orang -orang ini dapat hidup di sisi sisi dengan perbedaan.
Nasrudidin menjelaskan bahwa belajar telah terbiasa dengan kehidupan dalam perbedaan dianggap lebih penting. Tentang kesempatan untuk menghargai perbedaannya, persatuan alami akan saling mengajar. Dia melanjutkan: “Jadi bukan bagaimana cara mengetahui, tetapi bagaimana melakukannya untuk memiliki kehidupan dalam perbedaan. Ini lebih cepat bagi kita.”
Menteri Agama juga mengatakan bahwa salah satu tantangan saat ini saat ini saat ini adalah membuat jiwa, sementara logo, kemudian perilaku / perilaku yang baik).
“Jadi, dari alami, itu menjadi simbol. Logo adalah mengapa kami percaya dan mempraktikkan apa yang Anda ketahui. Ini adalah analogi politik.
Dia melanjutkan: “Jika kita semua tren untuk kita semua, dan agama itu hanya dengan berjalan.”
Sementara itu, Menteri Pembangunan Indonesia (Monko PMK) Pratikni Wrio Media, satu tempat untuk keterampilan agama menjadi penting.
“Media sosial menyediakan ruang untuk peningkatan untuk siapa pun. Jadi titik media akan penuh dengan orang lain.”
Tindakan dorongan untuk pusat -pusat kekambuhan agama untuk berpikir lebih banyak tentang media media. Pratikni ingat Anda harus mengaktifkan situs digital.
“Kami tidak berpikir tentang cara menangani keseimbangan ini secara berturut -turut, berjemur, ritel, Anda harus memikirkan,” katamu.
Untuk memberikan informasi, selain datang melalui Kementerian dan Kubis GMK, Desain GMK, Bentuk Agama yang Besar dari semua Keanggotaan Utama dari Allones.