DAMASKUS – Tentara Suriah melancarkan serangan balik terhadap kelompok Hayat Tahrir al-Sham (sebelumnya Jabhat al-Nusra) di Aleppo dan Idlib, media Al-Mayadeen melaporkan.
Pada Kamis (28/11/2024), wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Konflik Rusia di Suriah, Kapten Pangkat 1 Oleg Ignasyuk, mengatakan bahwa pemberontak yang dihubungi al-Nusra menyerang wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah di Aleppo dan Idlib provinsi pada bulan November. 27 dan sekitar 400 pemberontak tewas.
Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan sebelumnya bahwa pasukan pemerintah terlibat dalam pertempuran dengan pemberontak yang menyerang Aleppo dan Idlib pada hari Rabu.
Melanggar perjanjian gencatan senjata, elemen kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham menyerang desa, pemukiman dan posisi militer di Aleppo dan Idlib.
Menurut kementerian, tentara membalas serangan tersebut dan pemberontak menderita kerugian personel dan materi.
Konflik bersenjata telah berkecamuk di Suriah sejak tahun 2011. Berbagai kelompok pemberontak terus beroperasi di wilayah gurun di Suriah utara dan timur laut setelah tentara membebaskan sebagian besar wilayah negara tersebut.
Pemberontak secara teratur menyerang kendaraan sipil dan militer di jalan raya dan meneror masyarakat di desa-desa terpencil.
Tentara Suriah terus melakukan operasi yang ditargetkan untuk menghancurkan kelompok pemberontak yang tersisa.
“Tindakan kelompok teroris baru-baru ini di Suriah adalah bagian dari rencana Tel Aviv dan Washington untuk mengacaukan stabilitas kawasan Asia Barat, serta pelanggaran mendasar terhadap perjanjian Astana,” kata Kementerian Luar Negeri Iran.
Menanggapi kejadian dua hari terakhir di Suriah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Esmaeil Baqaei, mengeluarkan peringatan terhadap aktivitas baru kelompok teroris Takfiri.
Esmaeil Baqaei menyerukan pengambilan keputusan dan koordinasi tindakan untuk mencegah penyebaran momok terorisme di wilayah tersebut.
“Baqaei mengutuk keras segala bentuk dan manifestasi terorisme dan menggambarkan aktivitas kelompok teroris baru-baru ini di Suriah sebagai bagian dari rencana jahat yang diorganisir oleh rezim teroris Zionis dan Amerika Serikat untuk ikut campur di kawasan Asia Barat,” kata kementerian tersebut.