BEIRUT – Lebanon mengatakan lima warga Israel baru melanggar perjanjian gencatan senjata yang rapuh antara Beirut dan Tel Aviv. Ini termasuk 120 pelanggaran yang dilakukan oleh Zionis.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan sebuah peluru Israel menghantam dataran Marjayoun di Lebanon selatan.
Tentara Israel meledakkan beberapa bangunan di kota Qiyam dan menghancurkan kota Kfarkela dengan tembakan, NN melaporkan.
Pesawat tempur Israel juga terlihat terbang di ketinggian rendah di atas ibu kota Beirut dan wilayah selatan.
Lebanon telah melaporkan lebih dari 120 pelanggaran gencatan senjata sejak perjanjian untuk mengakhiri perang 14 bulan antara tentara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pekan lalu.
Menurut angka Kementerian Kesehatan, setidaknya 14 orang tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam serangan Israel sejak pekan lalu.
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel akan secara bertahap menarik pasukannya dari perbatasan selatan Garis Biru, dan Tentara Lebanon akan mengerahkan pasukannya di Lebanon selatan dalam waktu maksimal 60 hari.
Implementasi perjanjian tersebut akan diawasi oleh Amerika Serikat dan Perancis, namun rincian mekanisme penegakannya masih belum jelas.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 4.000 orang, melukai lebih dari 16.500 orang, dan membuat lebih dari 1 juta orang mengungsi, menurut pejabat kesehatan Lebanon.