Lebih Dihormati Dibandingkan Firaun, Mumi Pendeta Wanita Mesir Ditemukan

Lebih Dihormati Dibandingkan Firaun, Mumi Pendeta Wanita Mesir Ditemukan

KAIRO – Para arkeolog telah menemukan ruang pemakaman berusia 4.000 tahun yang ‘luar biasa’ milik seorang pendeta Mesir yang dikatakan lebih dihormati daripada firaun.

Pemakaman tersebut ditemukan di kota Asyut, 200 mil selatan Kairo, dan diyakini sebagai pemakaman Idy, putri gubernur kaya raya Djefai-Hapi I, yang hidup sekitar tahun 1800 SM.

Dalam sebuah postingan di Facebook, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan dia adalah “salah satu penguasa terpenting di wilayah Mesir kuno.”

Profesor Jochem Kahl, seorang arkeolog di Freie Universität Berlin yang memimpin penemuan tersebut, mengatakan: “Djefai-Hapi I dihormati sejak zaman kuno dan makamnya telah menjadi bagian integral dari memori budaya Mesir kuno selama lebih dari 2.000 tahun.

“Idy adalah pendeta dewi Hathor dan dipanggil ‘nyonya rumah’, yang mengidentifikasikannya sebagai wanita dari keluarga kaya,” kata Kahl.

Menurut para arkeolog, ini adalah “beberapa peti mati paling menakjubkan yang pernah ditemukan” dan ditutupi dengan ilustrasi dan prasasti “menggambarkan perjalanan almarhum menuju akhirat”.

Setelah kematiannya, organ dalam Idy – limpa, hati, usus, dan paru-paru – dikeluarkan dari tubuhnya dan disimpan dalam toples.

Jenazah Idy kemudian dibalsem, yaitu proses mengawetkan jenazah setelah meninggal dengan cara sengaja dibalsem atau dikeringkan dagingnya.

Selama pemeriksaan awal terhadap tulangnya, diketahui bahwa sang putri meninggal sebelum usia 40 tahun setelah menderita cacat lahir di kakinya.

Para arkeolog juga menemukannya dengan barang-barang kuburan, termasuk belati dan patung kayu, kemungkinan disimpan dengan tujuan untuk digunakan di akhirat.

Arkeolog Freie Universität Berlin Profesor Jochem Kahl, yang memimpin penemuan ini, menyebutnya “luar biasa secara estetika dan ilmiah”.

Menurut Kahl, penelitian ini akan memungkinkan “untuk membuat pernyataan baru dan luas mengenai posisi perempuan dan transmisi pengetahuan di Mesir kuno.”

Kahl menambahkan, penelitian lebih lanjut atas penemuan tersebut diperlukan untuk menjelaskan kehidupan Idy dan ayahnya.

Dia menambahkan: “Setelah konsolidasi konservasi awal benda-benda kayu di ruang pemakaman dan restorasi hati-hati pada terowongan sempit sedalam 14 meter, temuan tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Purbakala dan Pariwisata di Mesir”.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *