JAKARTA – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan emisi karbon melalui program hutan kemasyarakatan. Program tersebut sesuai dengan prinsip Environment, Life and Governance (ESG) dan mampu menyerap 600.000 ton emisi karbon CO2 per tahun.
“Melalui program hutan kemasyarakatan ini, Pupuk Kaltim berhasil melakukan regenerasi lahan kosong. Dari total 638.872 pohon yang ditanam di lahan seluas 322 hektar, Pupuk Kaltim dapat memberikan dampak positif bagi berbagai pihak mulai dari lingkungan hidup dan menambah nilai ekonomi bagi masyarakat,” CEO Pupuk Kaltim Budi kata Wahju Soesilo, Jumat (6/12/2024) dalam keterangan tertulis.
Pada bulan November 2024, program kehutanan masyarakat, yang mencakup lima provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat, dilaporkan telah mencapai 6,38 persen dari target penanaman 10 juta pohon pada tahun 2030. Bibit Pohon yang dibudidayakan antara lain mangga dan buah-buahan seperti mangga, jagung, durian, alpukat dan bawang merah. Tak hanya itu, terdapat juga tanaman buah-buahan langka seperti matoa, bisbul, menteng, dan gandaria.
Pupuk Kaltim yang dipadukan dengan MAKMUR (Ayo Dukung Usaha Rakyat) dan program Agrosolution menciptakan ekosistem yang dapat mendukung petani dan masyarakat sekitar. Selain penanaman pohon, Pupuk Kaltim berencana membangun pabrik soda dan mengembangkan sumber energi terbarukan seperti amonia murni untuk mengurangi emisi karbon dan mengubah kendaraan ramah lingkungan menjadi kendaraan listrik. Ke depan, Pupuk Kaltim ingin memperluas dampak positifnya secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Pramono Anung Bangun Tembok Mangrove Besar untuk Atasi Perut Jakarta
“Kami ingin Program Kehutanan Masyarakat memulai perjalanan perlindungan lingkungan hidup dengan prinsip kolaborasi multipihak dan pemberdayaan masyarakat. Kami percaya bahwa melalui kolaborasi dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.” katanya.