Lewat Program Poliran, Polda Banten Ingin Cetak Petani Milenial

Lewat Program Poliran, Polda Banten Ingin Cetak Petani Milenial

LEBAK – Kapolda Banten Irjen Paul Suudi Ario Seto melaksanakan Program Bantuan Pengangguran Polisi (POLIRAN) di wilayah Lebak. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1994 ini bertekad mencetak petani milenial.

Di desa Tambakbaya, distrik Sibadak, Inspektur Suudi dari provinsi Libak membuat pernyataan dan memberikan dukungan kepada para petani. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan semangat generasi milenial memasuki sektor pertanian.

“Gerakan ini ada 3 aspeknya, yaitu kami berusaha merekrut, melatih, dan mendistribusikan teman-teman kami, karena kami berusaha merekrut, melatih, dan mendistribusikan teman-teman kami yang belum mempunyai pekerjaan tetap, karena di wilayah Banten total dari 13 juta penduduk, 7 persen atau 400 ribu penduduk mempunyai pekerjaan atau Suyudi menyebutkan, Rabu (30/10/2024) tidak memiliki kemiskinan.

Suyudi menambahkan, Poliran akan membawa warga ke berbagai sektor, antara lain industri, ketahanan pangan, dan pengolahan sampah. Untuk peternakannya sendiri, para petani milenial didorong untuk bermunculan.

“Selanjutnya, kami berharap dapat melahirkan generasi petani milenial, karena menurut hasil survei baru-baru ini, sektor pertanian dianggap sebagai sektor yang terpinggirkan, terutama bagi generasi muda, mereka lebih tertarik pada bidang digitalisasi, seperti pembangunan digital. kini terjun ke dunia industri,” ujarnya.

Tentu saja, lanjut Suidi, sektor pertanian juga mempunyai kepentingan ekonomi yang besar. Oleh karena itu, generasi milenial harus disensitisasi dan dibina agar tertarik pada sektor pertanian.

“Kami ingin mengobarkan kembali semangat generasi muda kita untuk memasuki sektor pertanian di Indonesia,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Suudi memberikan berbagai peralatan, pupuk dan bibit kepada anggota kelompok pertanian Sukabungah, bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Banten dan Provinsi Lebak.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *