Jakarta – PT Pertamina (Persero) giat menggalakkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian. termasuk di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Salah satunya digunakan di Rumah Batik Jinggar, sebuah UMKM di Yogyakarta. Kini telah memasuki pasar internasional dengan dukungan Pertamina.
Rumah Batik Jinggar didirikan oleh Vitalia Pamoengkas pada tahun 2010 dan memproduksi kain batik lukis dan campuran yang berbeda dengan produsen kain batik lainnya. Dengan berkolaborasi dengan teknologi dan industri dalam menjalankan bisnis.
“Salah satunya kami membuat batik dengan menggunakan sistem komputer. Ketika kami menerima pesanan dalam jumlah besar Kami akan bekerjasama dengan mesin produksi kain batik Gowong. Ini turut mempercepat produksi batik kita,” kata Vitalia dalam jumpa pers, Minggu (24/11/2024) –
Tidak hanya itu Ia juga menggunakan alat pengering batik bertenaga surya. Dengan begitu, ia tak kesulitan menjemur batiknya saat musim hujan. “Kami menghemat lebih banyak uang dan energi. Kami tidak takut batik tidak bisa dipakai saat cuaca mendung. Dengan teknologi ini Ini yang membuat cuaca menjadi masalah,” ujarnya.
Produk Rumah Batik Jinggar tidak hanya tersedia di dalam negeri, UMKM yang bermitra dengan Pertamina sejak tahun 2015 juga mendapat dukungan dari Pertamina untuk mempromosikan produknya ke banyak negara. “Kami diundang ke Pertamina di Malaysia beberapa tahun lalu. Produk kami juga menjangkau Singapura, Dubai, dan Arab Saudi,” ujarnya.
Ia pernah mengikuti ajang bergengsi seperti Inacraft dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW). “Di Jakarta Muslim Fashion Week, kami menggaet pembeli dari Singapura dan berkolaborasi menjual produk kami di sana,” ujarnya.
Vitalita menambahkan: untuk menghadapi tantangan masa depan Ia bergabung dengan Pertamina UMK Academy 2024 sebagai bagian dari penguatan bisnisnya. Pertamina UMK Academy merupakan program akselerator yang membantu ribuan UMK Indonesia masuk ke ruang kelas dan memberikan perubahan terhadap lingkungan.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan UMK yang kuat, berkualitas, mandiri dan kompetitif melalui pembangunan daerah. Pemetaan 4 level kelas Go (Go Modern, Go Digital, Go Online dan Go Global), pelatihan dan pendampingan terintegrasi, persyaratan Go Green, sertifikasi bisnis. Pameran dan champion akan dipilih untuk pendanaan
Pelatih Pertamina UMK Academy 2024 dari Markplus Institute Muhammad Jupaka Syahputra mengatakan, salah satu faktor yang diberikan kepada UMKM adalah berkembangnya pasar online. Menurutnya, sebagian besar UMKM tersebut cukup kuat di pasar offline. Namun saya masih belum tahu bagaimana cara mengembangkan bisnis online saya.
Jupaka menilai Rumah Batik Jinggar merupakan salah satu UMKM terbaik karena sering mengikuti fashion show. Ia mengatakan Rumah Batik Jinggar harus lebih menggairahkan pasar online. Sehingga bisa digunakan di luar pameran. “Mereka mampu menjual fashion shownya secara online melalui UMK Academy,” ujarnya.
Brasto Galih Nugroho, Regional Manager Communications, Relations and Social Responsibility (CSR) JBT PT Pertamina Patra Niaga menjelaskan, “UMK Academy” merupakan salah satu bentuk pengembangan usaha mikro dan mikro yang dilaksanakan Pertamina melalui program ini. awalnya ditujukan untuk mitra UMKM binaan Pertamina dan kemudian dikembangkan untuk umum.
“Mulai tahun ini Akademi UMK akan dibuka untuk umum. Oleh karena itu, total Akademi UMK Jateng dan DIY yang dikelola atau dikoordinasikan oleh PT Pertamina Patra Negara Regional Jateng ini memiliki 133 UMK, salah satunya batikchi. .Ngaar,” ujarnya.
Dengan bergabungnya Akademi UMK, ia berharap kegiatan usaha para pelaku UMKM dapat terus berkembang. Program ini diharapkan dapat memenuhi hal-hal yang belum pernah dimiliki UMK sebelumnya.