JAKARTA – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan 2019-2024 Mahfud MD menilai pengaruh Jokowi di Pilkada Jakarta tidak terlalu signifikan, berbeda dengan di Jawa Tengah dan Sumatera Utara. ).
“Iya (efek Jokowi di Jateng dan Sumut) dan Solo, kalau dikurangi lagi Solo, Boyolali,” kata Mahfud MD dalam acara podcast Frankly Terang di kanal YouTube resmi Mahfud MD, dikutip Rabu (12/4). ). 2024).
Benar pengaruh Pak Jokowi itu terasa (di Jateng) karena kampanyenya langsung, lalu ada pengaruh di Sumut karena banyak alat yang digunakan untuk mempromosikan kemenangan Bobby, lanjutnya.
Mahfud awalnya menyoroti penilaian masyarakat terhadap konflik PDIP dengan presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), pada Pilpres 2024 kemarin. “Saya paham konflik antara kedua kubu ini sangat kentara,” ujarnya.
“Tapi kalau kita lihat data sebenarnya, berbeda dengan yang dikira banyak orang, Pak Jokowi masih dominan, PDIP sudah terpuruk. Kalau kita fokus pada data, saya kira PDIP baik-baik saja dalam situasi seperti itu. tak jadi soal menang 14 daerah, 14 dari 37 daerah bayangkan,” sambungnya.
Menurut Mahfud, dugaan konflik PDIP dan Jokowi sebenarnya tidak berdampak pada perolehan suara PDIP di beberapa daerah, begitu pula sebaliknya. Mahfud menilai Jokowi juga punya suara di bidang tertentu.
“Jadi saya lihat pengaruh Pak Jokowi sebenarnya sudah jauh berkurang, jangan bilang misalnya KIM Plus menang di Jabar. Dedi Mulyadi selalu lantang bicara, tanpa Pak Jokowi pasti menang.” menang tanpa Jokowi tanpa segalanya,” ujarnya.
Jadi jangan dikira Pak Jokowi seperti itu, saya kira Pak Jokowi sudah menjadi orang biasa, apalagi di Jakarta kita tidak melihat hasilnya, Pak Prabowo juga ada di sana, lanjutnya.
