JAKARTA – Kuburan yang ditemukan di Hongaria berisi sisa-sisa jenazah yang dilengkapi busur, mata panah, dan senjata lainnya, termasuk perlengkapan yang biasanya dikaitkan dengan pejuang pria.
Di antara temuan yang paling menarik adalah mata panah yang menembus baju besi, yang menunjukkan bahwa pria tersebut mungkin terlibat dalam pertempuran langsung. Armor yang dirusak oleh anak panah memberikan kesan bahwa penghuni makam ini adalah seorang pejuang terlatih.
Analisis arkeologi baru yang dilakukan oleh arkeolog Balázs Tihanyi dan rekan-rekannya secara genetik mengkonfirmasi jenis kelamin orang yang ditemukan di pemakaman abad pertengahan di Hongaria timur, bersama dengan barang-barang kuburan, bukti morfologi gaya hidup aktif dan tanda-tanda trauma, menimbulkan pertanyaan tentang peran yang mungkin terjadi. dimainkan wanita. .Dalam pertempuran di Eropa abad pertengahan.
Kehadiran pejuang wanita di Abad Pertengahan kerap menjadi sumber perdebatan sengit sepanjang sejarah. Pertama, senjata yang ditemukan di kuburan mungkin tidak digunakan oleh penghuni makam. Selain itu, klaim tentara tentang jenis kelamin mereka sering kali didasarkan pada indikator morfologi, yang kurang dapat diandalkan dibandingkan bukti DNA.
Makam No. 63 di pemakaman Sáretóvary-Hessovold di Hongaria timur termasuk di antara 262 kuburan yang ditinggalkan oleh penaklukan Hongaria atas Eropa Tengah pada abad ke-10 Masehi. Di dalam makam tergeletak kerangka satu orang di sisi kanannya, serta untaian manik-manik berwarna, cincin rambut, kancing, pelat busur tanduk, mata panah, dan pecahan besi tempat anak panah.
Seperti yang dijelaskan Tihany kepada Sandy Oster di Phys.org, pria dalam budaya Eropa abad pertengahan biasanya dikuburkan dengan barang-barang fungsional seperti perkakas dan pisau, dan terkadang dengan aksesori pakaian praktis seperti ikat pinggang, cincin rambut, dan gelang. Yang menonjol di antara kuburan orang-orang Saretovari-Hessowold adalah peralatan memanah dan senjata sesekali, termasuk dua dengan pedang dan satu dengan kapak.
“Sebaliknya, pemakaman perempuan sering kali berisi perhiasan (seperti cincin rambut, perhiasan tenun, kalung manik-manik, gelang, dan cincin) dan aksesori pakaian (seperti kancing lonceng dan perhiasan logam). Peralatan seperti pisau dan penusuk kurang umum digunakan. .
“Barang kuburan yang ditemukan di pemakaman [Sarretudvary-Hisofeld]-63 mengandung kombinasi karakteristik ini. Dibandingkan kuburan lain di kuburan, perlengkapan kuburannya relatif sederhana, antara lain perhiasan dan pakaian umum.
Sayangnya, kerangka di Grave 63 berada dalam kondisi yang sangat buruk, dengan hanya sedikit struktur wajah yang tersisa, sehingga tim tidak dapat memperkirakan secara akurat usia dan kesehatan umum orang tersebut sebelum kematiannya. Namun, pemindaian tulang pada sendi menunjukkan adanya perubahan morfologi, terutama pada sisi kanan wanita tersebut, konsisten dengan perubahan yang terlihat pada kerangka lain yang ditemukan membawa senjata atau perlengkapan berkendara.
Tihanyi dan timnya juga mengidentifikasi tanda-tanda osteoporosis, yang dialami wanita tersebut di kemudian hari, serta tiga cedera serius yang belum sepenuhnya pulih. Ini juga menunjukkan aktivitas fisik.
Mengingat materi arkeologi yang tersedia, para peneliti mengingatkan bahwa mereka belum bisa memastikan apakah perempuan harus dianggap sebagai pejuang, sebuah istilah yang menggambarkan orang-orang dari kelas sosial tertentu.
Selain itu, di masyarakat modern lainnya, anak perempuan dilatih untuk menggunakan senjata untuk melindungi diri mereka sendiri dan ternak mereka dibandingkan untuk berperang, sehingga skenario ini juga tidak dapat dikesampingkan.
“Tidak ada catatan tertulis tentang pejuang wanita di kalangan orang Hongaria pada abad ke-10 M,” kata Tihany dan timnya.
Penemuan makam berisi busur dan mata panah yang menembus baju besi di Hongaria mungkin mengubah pandangan kita tentang peran perempuan dalam sejarah militer abad pertengahan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa perempuan dapat berpartisipasi langsung dalam pertempuran, bahkan dengan mengenakan perlengkapan militer dan berperang di medan perang.