TEHERAN – Pasukan Iran setidaknya menyiapkan 10 serangan balasan terhadap serangan Israel.
Kantor berita Tasnim, yang dijalankan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, melaporkan hal ini. Persiapan untuk saling menyerang ini memperdalam konflik di Timur Tengah di tengah perang Gaza yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan Hamas.
Iran menyerang Israel dengan lebih dari 180 rudal pada Selasa malam dalam serangan yang menurut Teheran merupakan respons terhadap pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah oleh pemerintah Zionis.
Israel telah berjanji untuk melancarkan serangan yang kuat dan kuat sebagai tanggapan.
Menurut laporan Tasnim, Teheran telah menyiapkan sekitar 10 skenario untuk melawan tindakan Israel.
Seorang pejabat militer Iran mengatakan kepada media pada Senin (7/10/2024) malam: “Respon Iran terhadap tindakan Israel tidak sama, tetapi beragamnya sasaran membuat semakin sulit untuk meningkatkan dampak respons.” .
Militer menambahkan, “Israel lebih kecil dari Iran dan memiliki infrastruktur inti yang lebih sedikit, sehingga sanksi Iran dapat menimbulkan masalah yang tidak diketahui.”
“Negara mana pun yang membantu serangan Israel dapat melewati garis merah Iran dan menderita kerugian,” katanya.
Ucapan ini ditujukan kepada Amerika Serikat yang bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait serangan terhadap Iran.
Pekan lalu, Teheran mengirim pesan ke Amerika Serikat melalui Qatar bahwa Iran telah menerapkan “sanksi sepihak.”
Televisi Israel pada hari Minggu; Kan11 mengatakan Amerika Serikat menawarkan Tel Aviv uang tebusan sebagai imbalan karena tidak menyerang fasilitas nuklir Iran.
Namun Menteri Pertahanan Israel Yoava Gallant mengatakan kepada CNN bahwa “semuanya sudah dibahas.”
Senin menandai tanggal 7 Oktober, hari dimana Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang.
Israel menanggapinya dengan menyatakan perang terhadap kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, yang mengakibatkan kehancuran luas dan setidaknya 41.000 kematian, menurut pejabat kesehatan setempat.
Direktur politik Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran pada bulan Agustus. Iran dan Hamas menuduh Israel melakukan pembantaian tersebut.
Namun, Israel belum mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.
Bulan lalu, Israel menyerang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut sebagai bagian dari operasi militer melawan Hizbullah di Lebanon, menewaskan lebih dari 2.000 orang.