Pasca penyerangan Singasari, kerajaan Kediri harus menghadapi serangan Radan Wijaya. Menantu Kirtanagara, raja terakhir Singasari, berusaha membalas kematian mertuanya yang berujung pada jatuhnya kerajaan Singasari.
Ketika Kediri berhasil ditaklukkan oleh tentara Arya Viraraja dan pasukan Mongol dari Tiongkok, Radan Vijaya menyusun strategi untuk mengusir bangsa Mongol dari Pulau Jawa. Strategi brilian Radon Vijaya menyebabkan kekalahan pertama tentara Mongol di dunia dalam pertempuran.
Dipimpin Radan Wijaya, Majapahit yang belum terbentuk berhasil menghancurkan tentara Mongol. Puluhan ribu tentara Mongol tewas di tangan tentara Radan Wijaya dan tentara Jawa. Setelah invasi Kheddiri dan Mongol, Radan Wijaya terpilih sebagai raja kerajaan baru Majapahit.
Sejarah mencatat tanggal 15 bulan Saka Karttika 1215, bertepatan dengan kemenangan Radan atau Sangram pada tanggal 10 November 1293. Tanggal lahir tersebut dijelaskan oleh Prasetya Ramadhan dalam bukunya “Seni Sore Jawa Timur: 1042 – 1527 M” menyebutkan menjadi tanggal lahir kerajaan tersebut.
Radan Vijaya dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar Sri Kertharajasa Jayawardhana. Radan Wijaya kemudian memindahkan ibu kota ke Traulan yang kini menjadi kecamatan di wilayah perbatasan Mojokerto-Jombang.
Pada masa pemerintahan Raja Majapahit, Raydan mengambil nama Vijaya Shakti, Kertarajasa Jayavardhana yang digambarkan dalam prasasti tahun 1305 Masehi. Bagian II30. Nama tersebut berasal dari beberapa suku kata yang dapat dibagi menjadi empat kata: Kerta, Rajasa, Jaya dan Vardhana.
Unsur kertas bermakna Radan Vijaya memperbaiki Pulau Jawa dari kekacauan yang diciptakan para penjahat dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat seperti matahari menyinari bumi. Unsur Rajasa bermakna Radhan Vijaya berhasil mengubah suasana gelap menjadi terang benderang akibat kemenangannya atas musuh.
Unsur kemenangan artinya Radan Vijaya mempunyai lambang kemenangan berupa tombak bercabang tiga (trishul muka), karena senjata ini dapat menghancurkan semua musuh. Sedangkan faktor peningkatan berarti Radan menghidupkan kembali agama kemenangan dengan meningkatkan hasil pertanian untuk kesejahteraan masyarakat Majapahit.