Malaysia Tegaskan Minatnya Gabung BRICS, Anti dengan Barat?

Malaysia Tegaskan Minatnya Gabung BRICS, Anti dengan Barat?

JAKARTA – Pemerintah Malaysia kembali menegaskan ketertarikannya untuk bergabung dengan aliansi BRICS bukan berarti anti-Barat. Wakil Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Liew Chin Tong mengatakan partisipasi Malaysia dalam BRICS tidak termasuk perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara negara tersebut dan anggota kelompok ekonomi tersebut.

Menurutnya, FTA yang sudah ada antara Malaysia dan negara-negara di luar BRICS tidak akan terpengaruh meskipun Malaysia diperbolehkan bergabung dengan BRICS.

“Pengajuan bergabung dengan BRICS bukan berarti kami akan membuka pasar kami untuk semua orang dalam kerangka BRICS,” ujarnya, seperti dikutip The Edge Malaysia, Sabtu (19/10/2024).

“Itulah mengapa kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perusahaan kecil dan menengah, serta daya saing produk kami, tidak relevan.”

Seperti diketahui, pada Juli lalu, Malaysia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS, organisasi antar pemerintah yang saat ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan dalam upaya diversifikasi dan penguatan strategis, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Arab. emirat. . Hubungan dengan anggotanya.

Lew menekankan bahwa Malaysia secara aktif mencari dukungan dari anggota BRICS untuk bergabung dengan blok ekonomi tersebut, dan menteri luar negeri secara resmi mengirimkan surat ke sembilan negara BRICS.

Ia juga menekankan sikap Malaysia terhadap kebijakan non-bloknya, menekankan bahwa BRICS bukanlah organisasi anti-Barat, dan menambahkan bahwa banyak anggota BRICS yang menjaga hubungan baik dengan negara-negara Barat.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *