JAKARTA – Penasihat Presiden mungkin menjadi salah satu posisi yang banyak diimpikan oleh para petinggi TNI-Polri. Selain dekat dengan kepala negara, perwira yang berperan sebagai penasehat presiden ini biasanya memiliki karir gemilang, bahkan menjadi jenderal bintang empat.
Keberadaan penasihat presiden diatur dalam Keputusan Sekretaris Negara Nomor 12 Tahun 2016. Jabatan ini diisi oleh anggota Polri atau TNI terpilih.
Peran Penasihat Presiden adalah melaksanakan pengamanan fisik pasif, mengatur situasi keamanan pada acara yang dihadirinya, dan mengkomunikasikan hal-hal terkait acara, keamanan, dan kegiatan kepresidenan kepada pihak-pihak terkait.
Selain itu, ia menjalankan tugas pelayanan administratif dan protokoler, memahami rencana acara atau kegiatan, dan mengingatkan presiden tentang persiapan yang diperlukan. Mereka juga harus mengakui aturan protokol nasional dan internasional.
Tugas akhir evaluator adalah menjamin dan menjaga kerahasiaan dokumen negara sesuai klasifikasinya, memahami sistem keamanan dokumen, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerahasiaan dokumen tersebut.
Tugas dan fungsi penasihat mendekatkannya kepada presiden. Tak heran, penasehat presiden itu juga punya karier cemerlang selepas menjabat. Bahkan ada yang bisa mencapai jenderal bintang 4. Siapa mereka?
1. Jenderal TNI Tri Sutrisno
FOTO/IST
Wakil Presiden pertama yang mencapai pangkat jenderal bintang 4 adalah Try Sutrisno. Taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) tahun 1959 ini menjabat sebagai penasihat Presiden Soeharto pada tahun 1974 hingga 1978.
Berdasarkan informasi di situs resmi TNI, Try Soetrisno telah dikaitkan dengan Soeharto sejak Operasi Pembebasan Irlandia Barat tahun 1962. Saat itu, Presiden Soekarno mengangkat Mayjen Soeharto sebagai Panglima Komando Mandala yang beroperasi di Sulawesi.
Setelah Soeharto menjadi presiden, Try Sutrisno diangkat menjadi asisten presiden pada tahun 1974. Empat tahun berada di rombongan Soeharto, prajurit kelahiran Surabaya, 15 November 1935 itu, dipromosikan menjadi Kepala Staf Komando Daerah KODAM XVI/Udayana. Setahun kemudian, Try diangkat menjadi Panglima Daerah KODAM IV/Sriwijaya dan empat tahun kemudian menjabat Panglima Daerah KODAM V/Jaya di Jakarta.
Pada Agustus 1985, ia dipromosikan menjadi Letjen TNI dan diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) didampingi Jenderal TNI Rudhini Kasad. Hanya 10 bulan kemudian, pada bulan Juni 1986, ia dipromosikan menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, menggantikan Jenderal TNI Rudhini. Pangkatnya pun dinaikkan menjadi jenderal TNI atau jenderal bintang 4.
Masa jabatan Try Sutrisno sebagai KSAD berlangsung sekitar satu setengah tahun sebelum ia diangkat menjadi Panglima ABRI pada awal tahun 1988 menggantikan Jenderal TNI LB Moerdani. Coba ABRI tahun 1988 sampai 1993, ketika institusi ABRI juga ada TNI AD, TNI AL, TNI AU dan POLRI.
2. Jenderal Pol Sutarman
FOTO/DOK.SINDOnews
Berikutnya adalah nama Sutarman, seorang penasehat presiden yang memiliki karir cemerlang hingga menjadi jenderal bintang 4. Abiture dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 2000 ini menjadi penasehat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). periode 2001.
Karir Sutarman terus menanjak setelah setahun membayangi Presiden Gus Dur. Ia sempat menjabat sebagai Kapoltabes Palembang, kemudian menjadi Direktur Reserse Kriminal Polda Jatim, dan menjadi Direktur Kapolwiltabes Surabaya Polda Jatim.
Selanjutnya, polisi kelahiran Sukoharjo, 5 Oktober 1957 ini diangkat menjadi Kapolda Kepulauan Riau pada tahun 2005. Tiga tahun kemudian, Sutarman dipindahkan ke Kaselapa dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Penegakan Hukum Nasional. Pada tahun 2010, ia kembali diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat dan setahun kemudian menjadi Kapolda Metro Jaya.
Di pertengahan masa jabatan kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sutarman diangkat menjadi Kabareskrim. Pada 25 Oktober 2013, Sutarman diangkat menjadi Kapolri dan berpangkat jenderal polisi atau jenderal bintang 4. Ia menjabat sebagai Kapolri hingga 16 Januari 2015.
3. Jenderal Pol, Budi Gunawan
FOTO/IST
Budi Gunawan juga merupakan penasehat presiden dan memiliki karir cemerlang, mencapai pangkat jenderal bintang 4. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1983 dan menjabat sebagai penasihat Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2000 hingga 2004.
Budi Gunawan memiliki karir cemerlang di Polri setelah menjabat sebagai penasihat presiden. Banyak jabatan penting yang disandangnya antara lain Karobinkar SSDM, Kaselapa Lemdiklat, Kapolda Jambi, Kadiv Binkum, Kadiv Propam, Kapolda Bali dan Kalemdiklat.
Pria kelahiran Surakarta, 11 Desember 1959 ini, diangkat menjadi Wakil Kapolri pada tahun 2015. Pada 9 September 2016 hingga 21 Oktober 2024, Budi Gunawan diangkat Presiden Joko menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Widodo (Jokowi). Saat ini, Budi Gunawan telah ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
4. Jenderal Listyo Sigit Prabowo Pol
FOTO/DOK.SINDOnews
Jenderal Listyo Sigit Prabowo merupakan asisten presiden berikutnya yang memiliki karir cemerlang dan mencapai pangkat jenderal bintang 4. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 ini pernah menjabat sebagai penasihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2014-2016.
Polisi kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 ini, saat ini menjabat sebagai Jenderal Bintang 4 Kapolri. Sebelum menjadi Kapolri, Sigit banyak menduduki jabatan penting seperti Kapolres Pati tahun 2009, Kapolres Sukoharjo dan. Tahun 2010 Wakapolrestabes Semarang, tahun 2011 Kapolres Surakarta, tahun 2012 Dittipidum Bareskrim Polri II. Kasubdit, dan tahun 2013 Kapolres Dirreskrimum Polda Sulawesi Tenggara.
Listyo Sigit menjadi penasihat Presiden Joko Widodo pada tahun 2014, dan kemudian menjadi Kapolda Banten pada tahun 2016. Karirnya terus menanjak dengan naik pangkat menjadi Inspektur Kepala pada tahun 2018 sambil menjabat sebagai Kepala Bagian Propam. Kepolisian Nasional. Setahun kemudian, ia dipromosikan menjadi komisaris utama setelah diangkat menjadi Kepala Divisi Penegakan Hukum Polri pada 2019.
Sigit mencapai puncak karir kepolisiannya pada tahun 2021. Ia diangkat Presiden Jokowi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis.