Menakar Kekuatan Endorsement Jokowi versus Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Menakar Kekuatan Endorsement Jokowi versus Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

JAKARTA – Pemilihan Pilkada Jakarta tinggal menghitung hari lagi. Pertarungan antara calon gubernur (Paslon) yang sudah menikah dan pasangan nomor urut 14. hari pemungutan suara pada tanggal 27 November.

Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO mendapat persetujuan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi ayah Wakil Presiden Jibran Rakabuming Raka yang tiba bersama Ridwan Kamil (RK) di Jakarta Pusat (Jakpus) pada Senin (18/). .11/2024).

Bahkan, Jokowi meminta relawan pendukung RIDO untuk terus beraksi di detik-detik terakhir Pilgub Jakarta, kata Jokowi, tidak boleh berhenti menghadirkan pasangan RIDO dan program sosial untuk menang.

Foto/Arif Julianto

“Sekarang tinggal bapak dan ibu sekalian, untuk bertindak dalam waktu yang terbatas ini,” kata Jokowi saat hadir dalam acara hiburan bersama Ridwan Kamil (RK) di kawasan Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). malam.

Beberapa hari lalu, Pramono-Rano mendatangi rumah Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Anies didampingi istrinya Feri Farhati dan juru bicara pers Sahrin Hamid. Pramono-Doel terlihat berdialog dengan Anies tentang Jakarta dan tertawa terbahak-bahak.

Pagi ini menyambut matahari terbit, berbincang tentang Jakarta dan masa depannya di rumah bersama Mas Pramono Anung dan Bang Rano Karno, tulis Anies di laman Instagram @aniesbaswedan.

“Dengan adanya lontong sayur dan kopi Feri, perbincangan akan semakin hangat dan menyenangkan,” imbuhnya.

Foto/Instagram: Anies Baswedan

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dan Direktur DPR Indonesia Fernando Emas mengatakan banyak lembaga penelitian yang pertama pada pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan kedua pada pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

Oleh karena itu, lanjutnya, pasangan 1 dan 3 harus lebih mengatur strategi untuk memenangkan Pilkada Jakarta. Seperti pasangan RIDO yang menggandeng Joko Widodo dan pasangan Pramono-Rano yang menggandeng Anies Baswedan, ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (19/11/2024).

Menurut Fernando, untuk melihat potensi dukungan masing-masing pasangan, bisa dilihat seberapa besar pengaruh Jokowi atau Anies di Jakarta. “Kalau melihat pemilu presiden dan legislatif di Jakarta, Anies dan Prabowo memperoleh perolehan suara yang seimbang karena Prabowo hanya mendapat 0,6 persen. . katanya.

Sementara pada Pilpres 2024, lanjutnya, masyarakat sudah mengetahui betul bahwa Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran, meski tidak diungkapkan secara terang-terangan. Apalagi, kata dia, hasil pemilu legislatif menguntungkan Partai Nasdem, Pagmata Nasional (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), karena jumlah kursinya bertambah dibandingkan periode sebelumnya.

Lanjutnya, sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mirip dengan Jokowi hanya bisa mempertahankan kursinya di DPRD DKI Jakarta, karena terakhir ada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta adalah Anies Baswedan, “dia ditambahkan.

Selain itu, dia menyebut loyalis Anies di Jakarta atau Anak Abah cukup militan sehingga akan terus beraksi membantu Pramono Anung – Rano Karno memenangkan Pilkada Jakarta yang kalaupun Pramono kalah di Pilkada Jakarta, tidak masalah. mereka,” tutupnya.

Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Pojok Kajian dan Analisis Demokrasi (SUDRA) Fadli Harahab menilai, dukungan Anies terhadap pasangan Pramono-Rano bisa membuka lahan baru bagi suara pemilih yang akrab dengan politik Islamis.

“Inilah yang coba didekati pasangan Pramono-Rano. Sedangkan Jokowi ingin merebut suara kaum nasionalis, terutama loyalisnya. “Mana yang terkuat nanti dibuktikan saat pemungutan dan penghitungan suara,” kata Fadhli.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *