Menerka Jalan Politik Anies setelah Pilkada 2024: Makin Lengket dengan PDIP atau Tancap Gas Bikin Ormas?

Menerka Jalan Politik Anies setelah Pilkada 2024: Makin Lengket dengan PDIP atau Tancap Gas Bikin Ormas?

JAKARTA – Pemungutan suara Pilkada Jakarta digelar pada Rabu, 27 November 2024. Hasil hitung cepat berbagai lembaga pemungutan suara menempatkan kedua kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) unggul atas Pramono Anong-Rano Karno (Pram-Duel). Dua lawan mereka

Misalnya, hasil hitung cepat versi Charta Politika Indonesia per pukul 18.45 WIB, Rabu (27/11/2024) dengan tingkat suara masuk 100%, Pram-Doel unggul dengan perolehan suara 50,15%.

Hitung cepat Charta Politika juga menunjukkan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berada di peringkat kedua dengan perolehan suara 39,25 persen. Di tempat terakhir adalah pasangan no. 2 calon Dharma Pongerkun-Kun Vardhana mendapat 10,60%.

Selain itu, hasil hitung cepat Pilkada Jakarta 2024 yang dilakukan Saiful Mojani Research and Consultancy (SMRC) menunjukkan Pram-dol sebesar 51,03 persen. Berdasarkan data pukul 18.40 WIB di YouTube SMRC TV, Rabu (27/11/2024), pasangan RIDO mendapat 38,8% dan Dharma-Kun 10,17%.

Jumlah data yang dimasukkan adalah 100% dari total suara. Tingkat partisipasi sebesar 64,74% dan margin of error sebesar 1,12%. Hasil skor cepat ini bukanlah hasil resmi Pilkada 2024.

Sedangkan pada indeks politik versi Indonesia dengan input data 100%, Pram-Doel unggul dengan 49,87%. Berdasarkan data per pukul 20:10 WIB Rabu (27/11/2024), RIDO unggul 39,53% dan Dharma-Kun 10,61%.

Sedangkan versi Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperoleh suara 100%, Pram-Doel 50,10%, RIDO 39,29%, dan Dharma-Kun 10,61%. Di sisi lain, kubu RIDO optimistis Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran. Ketua tim pemenangan RIDO, Ahmedreza Patria meminta para suporter tetap tenang.

Pria bernama Ariza itu juga mengimbau para pendukungnya untuk tidak terpengaruh dengan pengumuman kemenangan yang diumumkan sebelum pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (GEC). Ariza pun menghimbau pendukung pasangan RIDO untuk optimistis menyelenggarakan Pilgub Jakarta dua putaran.

“Iya, makanya kami minta seluruh masyarakat Jakarta tenang, optimis, dan percaya pada dua putaran,” kata Ariza saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Jumat (29/11/2024).

Perlu diketahui, duet Pram-Doel juga didukung oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Suatu ketika, usai tak mengikuti Pilkada 2024, Anis menyampaikan beberapa rencananya ke depan. Anis memberi isyarat untuk membentuk ormas atau partai politik.

“Ada yang menyarankan agar saya masuk partai atau membuat partai politik. Nah begini. Kalau saya masuk partai, yang jadi pertanyaan adalah partai mana yang saat ini tidak menjadi sandera kekuasaan. Tidak masalah kalau menandatangani Naik, ancaman pencalonannya saja, kata Anies dalam video yang diunggah ke YouTube, Jumat (30/8/2024): “Itu fakta. Mari kita lihat ke depan.”

Lantas, bagaimana lintasan politik jika Anis berhasil mengecoh kader PDIP di Pilkada Jakarta?

Pengamat politik sekaligus Direktur DPR Indonesia Fernando Imas menilai keikutsertaan Anis Basudan di Pilkada Jakarta tentu menarik, apalagi ia belum bisa mencalonkan diri sebagai gubernur. Ia menambahkan, keikutsertaan Anis dalam mengusung pasangan usungan PDIP tersebut tentu mempunyai pertimbangan tersendiri.

Keputusan Anis Basudan mendukung pasangan Pramono Anung – Rano Karno tentu ingin menunjukkan kehadirannya. Kata Fernando kepada SINDOnews, Kamis (5/12/2024) Termasuk keinginan untuk menunjukkan kepada elite dan masyarakat Indonesia bahwa mereka mendukungnya. . lebih berpengaruh dibandingkan calon ke-3, Joko Widodo, Presiden ke-7 RI.

Ia mengetahui Anis ingin dilibatkan dalam menjalankan Jakarta melalui Pramono-Rano yang berhasil memenangkan perlombaan. Ia menyimpulkan, kehadirannya di Jakarta diharapkan dapat menjaga eksistensinya di dunia politik demi pemilu 2029.

Sementara itu, Ray Rangkoti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, melihat keadaan masih gelap. “Dalam bidang politik, kami merasa membalas budi politik bukanlah hal yang lumrah. Ray mengatakan kepada Sandnews: Di sisi lain, saling melompati adalah hal biasa dalam sifat politisi kita.

Ditambahkannya, dalam politik persahabatan hanya berlangsung seumur hidup, tidak ada ideologi, tidak ada kesetiaan dan tidak ada rasa ragu. “Politik kita didorong oleh ambisi dan ideologi kekuasaan. Apa pun yang diperlukan,” katanya.

Kata Ray, semoga mengundang segala kemuliaan, kehormatan dan uang. Sedangkan di luar tampak seperti penghinaan. Jadi mungkin inilah sebabnya semua orang mengutamakan moralitas, etika, dan kesetiaan. Kesetiaan hanya ada pada tujuan seseorang.”

“Kalau kita belajar dari hal ini, sulit membayangkan keterlibatan politisi Indonesia. Mereka yang kemarin menyerukan anti-militerisme kini senang menjadi bagian dari kekuatan militer sebelumnya. Meskipun kampanye tersebut mempromosikan semangat perubahan, kampanye ini kini diterima dengan baik oleh mereka yang mempromosikan keberlanjutan. Pada akhirnya dia berkata: Ini adalah sifat politik kami.

Pendapat berbeda diungkapkan Fazli Harhab, pengamat politik dan direktur eksekutif Pojok Penelitian dan Analisis Demokrat (SUDRA). Fazli menuturkan, “Setelah kalah di dua ajang politik: Pilpres dan Pilkada Jakarta, karier politik Anis Basudan seolah berada di persimpangan jalan.

Ia kemudian mengumumkan akan membentuk partai politik baru dan mendukung calon Pramanu Rano di Pilgub Jakarta. Lanjutnya, melihat beberapa peristiwa tersebut, Anis seolah berada dalam ketidakpastian politik.

Namun, lanjutnya, aksi politik Anis yang mendukung Pram-Dol patut diapresiasi sebagai sebuah sikap politik. “Jadi Anis akan masuk parpol khususnya PDIP atau parpol lain? Dia menambahkan: Itu masih menjadi tanda tanya.

Menurut dia, ada beberapa opsi yang bisa diambil Anies. “Buatlah parpol baru, tapi kalau kondisi keuangan dan jaringan yang kuat tidak didukung maka hal itu akan sulit tercapai,” ujarnya.

Pilihan lainnya adalah bergabung dengan partai politik yang tidak lolos parlemen. “Dan saya kira ini bisa lebih menjaga kredibilitas Anis karena dia bisa berada di struktur pusat atau mempengaruhi kebijakan partai politik,” jelasnya.

Opsi selanjutnya adalah bergabung dengan partai politik yang lolos parlemen. Namun tidak bisa mempengaruhi kebijakan partai politik yang dikenal kader menengah. “Serta menjadi pro lagi atau kembali kuliah,” tutupnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *