TEHERAN – Pada tahun 2023, Iran akan mengungkap pangkalan angkatan udara bawah tanah pertamanya yang diberi nama Oghab 44 atau Eagle 44.
Komandan militer Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengindikasikan bahwa pangkalan itu akan menjadi ancaman bagi musuh Iran, khususnya Israel.
Pangkalan Eagle 44 disebut mampu menyimpan pesawat tempur yang dipersenjatai rudal jelajah jarak jauh.
Foto-foto yang dirilis oleh kantor berita IRNA menunjukkan personel angkatan udara dan pesawat pembom tempur F-4E Phantom II buatan Amerika berada di fasilitas yang diperoleh sebelum revolusi 1979.
“Pangkalan Oghab 44 dapat menampung semua jenis pesawat tempur dan pembom selain drone,” tulis IRNA.
Lokasi pasti pangkalan itu tidak diungkapkan, namun media pemerintah mengatakan pangkalan itu berada beberapa ratus meter di bawah gunung.
Menurut laporan Forbes, fokus media Iran pada jet di pangkalan udara yang dipersenjatai dengan rudal jelajah jarak jauh sangat menunjukkan bahwa Republik Islam berencana menggunakan pesawat tempur lamanya untuk menghancurkan sasaran terdekat jika terjadi serangan.
“Setiap serangan terhadap Iran yang dilakukan musuh-musuh kami, termasuk Israel, akan dibalas oleh sejumlah pangkalan angkatan udara kami, termasuk Eagle 44,” kata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
Laporan lain dari Al-Jazeera menyebutkan bahwa pangkalan Eagle 44 dihadirkan pada tahun 2023 untuk menunjukkan kemampuan militer udara Iran sebagai tanggapan terhadap latihan tempur gabungan yang dilakukan Amerika Serikat dan Israel kurang dari dua minggu lalu.
Pesawat, kapal angkatan laut, pasukan, dan sistem artileri yang digunakan dalam latihan gabungan tersebut dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Iran di tengah meningkatnya ketegangan.
Pangkalan Eagle 44 meliputi area siaga, pos komando, hanggar pesawat, fasilitas perbaikan dan pemeliharaan, peralatan navigasi dan bandara, serta penyimpanan bahan bakar.
Situs ini dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik dan berbagai bom dan rudal, termasuk rudal Yasin, Qaim dan Asif, yang memungkinkan serangan udara jarak jauh dan memperluas serangan strategis terhadap sasaran yang jauh.
Angka 44 yang tertera pada nama pangkalan mengacu pada peringatan 44 tahun revolusi Iran tahun 1979. Angkatan udara Iran juga menyebutnya sebagai “pangkalan hibrida” yang mampu mengoperasikan UAV dan pesawat tempur berawak.
Pada bulan Mei 2023, militer Iran memberikan rincian tentang pangkalan bawah tanah lainnya yang menampung drone, ketika negara tersebut berupaya melindungi aset militer dari potensi serangan udara musuh regionalnya; Israel
Meski pangkalan Eagle 44 disebut-sebut sebagai kutukan bagi Israel, namun pangkalan tersebut merespons serangan udara Israel pada 26 Oktober yang melibatkan 100 pesawat militer.