JAKARTA – Gempa bumi dan tsunami merupakan dua bencana alam paling merusak dan mematikan di dunia. Kemunculannya yang tiba-tiba dan kekuatannya sering mengakibatkan kerusakan parah dan kecelakaan yang tak terhitung jumlahnya. Pertanyaan yang selalu membuat kita khawatir adalah: Apakah gempa dan tsunami bisa diprediksi kapan dan di mana?
Gempa Bumi: Prediksi vs. Prediksi Prediksi Sayangnya, hingga saat ini para ilmuwan belum mampu memprediksi gempa bumi secara akurat. USGS (United States Geological Survey) menyatakan bahwa mereka hanya dapat menghitung kemungkinan terjadinya gempa besar di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu.
“Prediksi gempa harus mencakup 3 faktor: 1. tanggal dan waktu, 2. lokasi, dan 3. magnitudo,” jelas seismolog dari USGS.
Mengapa gempa bumi sulit diprediksi?- Kompleksitas proses geologi: Gempa bumi terjadi karena proses geologi yang kompleks di Bumi. Faktor seperti pergerakan lempeng tektonik, tekanan dan suhu berperan dalam pemicu gempa bumi.
– Kurangnya data dan pengetahuan: Meskipun teknologi pemantauan gempa sudah semakin maju, data yang tersedia masih terbatas. Para ilmuwan masih mempelajari sistem gempa dan mencari pola atau sinyal yang dapat diandalkan untuk prediksi.
– Prekursor yang tidak terkait: Banyak fenomena alam seperti kumpulan gempa kecil, peningkatan kadar radon dalam air, dan perilaku hewan yang tidak biasa sering dianggap sebagai prekursor gempa bumi. Namun, kejadian-kejadian yang mendahuluinya tidak selalu diikuti oleh gempa bumi besar, sehingga perkiraannya tidak dapat diandalkan.
Prediksi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Meski prediksi akurat masih sulit dilakukan, para ilmuwan dapat memprediksi kemungkinan terjadinya gempa bumi di suatu wilayah berdasarkan data historis dan pemantauan seismik.
Selain itu, sistem peringatan dini gempa bumi dapat memberikan informasi beberapa detik hingga menit sebelum gempa terjadi, sehingga memungkinkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan.
Tsunami: Prediksi pasca gempa Tsunami biasanya disebabkan oleh gempa bumi di bawah laut. Karena gempa bumi sulit diprediksi, prakiraan tsunami merupakan sebuah tantangan. Namun setelah terjadi gempa, para ilmuwan dapat memprediksi apakah akan terjadi tsunami dan waktu tibanya gelombang tsunami di berbagai wilayah pesisir.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC): Sistem Peringatan Dini Tsunami PTWC menggunakan sistem berikut untuk memprediksi dan memberikan peringatan dini tsunami:
– Lokasi gempa: Mengidentifikasi lokasi, kedalaman dan besarnya gempa.
– Kalkulator Waktu Perjalanan Tsunami: Menghitung waktu tempuh gelombang tsunami berdasarkan kedalaman laut.
– Pemantauan permukaan laut: Menggunakan alat pengukur permukaan laut dan pelampung DART (Deep-ocean Assessment and Reporting of Tsunamis) untuk mendeteksi gelombang tsunami.
– Mengeluarkan peringatan: Mengeluarkan peringatan dini tsunami jika diperlukan.
“Meski gempa bumi tidak bisa diprediksi, namun kita bisa memprediksi tsunami pasca gempa dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.” – Dr. Gerard Fryer, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik