JAKARTA: Menteri Keuangan atau Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, hasil kerja sama seluruh kementerian/lembaga terkait berhasil mencegah penyelundupan barang dari luar negeri yang menyebabkan kerugian negara hingga miliaran dolar mulai hari ini . Ini dilakukan sebanyak empat kali -283 karena penyelundupan dan potensi kerugian Rp 10,3 miliar.
Hanya dalam waktu satu minggu antara tanggal 4 dan 11, telah dilakukan 283 kegiatan komersial yang sebagian besar terkait dengan garmen, tekstil, elektronik, tembakau, alkohol, dan obat-obatan, dengan perkiraan biaya Rp 49 miliar per minggu sedang diselidiki,” jelas Sri Mulyani dalam jumpa pers. (14/11/2024).
Menkeu mengungkapkan, hasil pemeriksaan dan penindakan penyelundupan barang tradisional dan sektor perpajakan yang dilakukan pada Oktober hingga November 2024 akan diambil pada periode tersebut, antara Januari hingga Oktober 2024. Menteri Keuangan menekankan bahwa dia telah mengambil 31.000 tindakan terhadap penyelundupan barang impor. Ribuan tindakan ini telah merugikan negara ratusan miliar.
“Saya sebelumnya sudah melaporkan lebih dari 31.000 aktivitas dalam 10 bulan pertama. Ini menunjukkan lebih dari 3.000 per bulan dan memang benar 7 hari dalam seminggu, 24 jam adalah jam kerja kami. Aktivitas trading itu puluhan ribu dan ini membutuhkan kami semua harus berhati-hati.
Perlu diketahui, inisiatif ini juga merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Polri, TNI, Kejaksaan, serta departemen dan lembaga (K/L) terkait.
Berikut hasil pemeriksaan dan penindakan penyelundupan barang impor dan pajak yang dilakukan pada Oktober hingga November 2024:
A. Praktek di Departemen Bea Cukai
1. Menindak 4 kontainer berisi 1.628 item barang, elektronik, kosmetik dan barang lainnya yang masuk ke pelabuhan Tanjung Priok dalam bentuk pernyataan palsu (false Declaration) seperti barang lainnya dalam bentuk kotak harga. Rp 18,6 miliar dan potensi kerugian pemerintah Rp 24,8 miliar yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
2. Penindakan 1 kontainer berisi 1.117 gulungan kain tenun masuk ke pelabuhan Tanjung Priok dengan pemberitahuan yang salah (baik jumlah dan jenis barang) sebagai pakaian jadi dengan total nilai keseluruhan Rp 9,8 ribu Juta. Potensi kerugian nasional sebesar Rp 13,3 miliar kini tengah diselidiki.
Penindakan berupa produk baja sebanyak 10.498 buah, pakaian jadi sebanyak 1.700 buah, laptop dan asesorisnya sebanyak 1.664 buah, laptop sebanyak 136 buah, sepeda motor NIU sebanyak 2 buah dalam kondisi rusak, sepeda sebanyak 27 buah, tangki mesin dan perlengkapan kendaraan lainnya sebanyak 36 buah, serta alat pemindai dokumen (salinan) sebanyak 18 buah ) dan cara memberitahukan jenis barang yang salah untuk menghindari manfaat pembatasan dan pembatasan (lartas) dengan dry port Cikarang Dengan total nilai Rp9,4 miliar dan potensi kerugian Rp2,9 miliar yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
B. Praktek di bidang real estate
Penindakan 6.768.300 batang rokok dari 157 kasus di Jakarta dan Jawa Barat dengan perkiraan nilai Rp 9,6 miliar dan potensi kerugian Rp 5,85 miliar. Status kegiatannya saat ini adalah barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Milik Negara (BMN) dan boleh dimusnahkan.
Penindakan terkait 28.525 batang rokok elektrik dari dua kasus yang disita di Tangerang dan Jawa Barat dengan perkiraan nilai Rp 589 juta dan potensi kerugian Rp 519 juta, kasusnya masih dalam tahap penyidikan.
Penindakan 705.000 stempel palsu impor rokok elektrik palsu (REL) dan etil alkohol (MMEA) dari dua kasus praktik di Semarang dan Tangerang dengan kerugian nasional Rp 63,3 ribu Juta. Sifat kegiatannya saat ini sedang dalam penelitian pengembangan.
4. Uji coba MMEA kapasitas 3.301 liter menghasilkan 11 kali uji coba di wilayah Jakarta dengan menggunakan stempel pajak palsu yang ditempelkan. Nilai barangnya Rp 2 miliar dan potensi kerugian pemerintah Rp 410 juta dan status pelaksanaannya saat ini ditetapkan BMN.
C. Penindakan Narkoba (Hasil Bersama Bea Cukai, Polri dan BNN)
Operasi penindakan 67 kilogram kristal sabu dari 5 kasus di Aceh, Dumai, Bogor, Lampung, Jakarta dan Banten melalui jalur laut dan perjalanan.
Aksi 48.000 tablet dan 7,6 kg obat MDMA dari empat kasus dihadirkan di Jakarta dan Banten dengan menggunakan pakaian penumpang dan perjalanan.
Anti Narkoba mengukur 23 kilogram ganja dari dua kasus yang dipresentasikan di Jawa Barat dan dikirim oleh misi.
4. 5 aksi anti-tembakau yang menggembirakan terhadap 3.000 kasus dipresentasikan di Jakarta dan didistribusikan oleh Misi.
5,28 kg aksi air kebahagiaan mental dari kasus yang terungkap di Jakarta dan transportasi misi.