Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Mirtia Hophid menekankan bahwa platform digital harus bertanggung jawab atas perlindungan anak -anak dengan konten negatif. Ini didasarkan pada kekhawatiran jumlah anak yang terpapar konten negatif yang dapat membahayakan masa depan mereka di Indonesia.
Peras verifikasi senior dan keterbatasan akses Axiskromovinto, bersama dengan sejumlah pihak yang relevan, menyiapkan aturan perlindungan anak -anak untuk platform digital. Mirtia menuntut platform digital untuk segera mengencangkan penerapan teknologi verifikasi tingkat tinggi untuk memastikan keamanan anak -anak di situs digital.
“Platform digital seharusnya tidak lagi gagal. Mereka harus memastikan bahwa pembatasan tingkat tinggi diimplementasikan dengan cara yang ketat dan efektif. Keselamatan anak -anak adalah prioritas dan kami akan disetujui”.
Pengaturan yang disiapkan akan membutuhkan platform digital untuk memeras perlindungan dari anak -anak, sehingga tidak akan ada celah untuk pelanggaran.
“Tidak ada ruang untuk diabaikan. Platform harus bertindak nyata untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi generasi muda dan bekerja sama dengan pemerintah.” Katanya.
Kerjasama konkret antara pemerintah dan platform DigitalMeutia menekankan pentingnya kerja sama konkret antara pemerintah dan platform digital dalam perlindungan anak -anak ke wilayah digital. Mempertimbangkan bahwa sebagian besar orang Indonesia menghabiskan banyak waktu di media sosial, platform digital memiliki tanggung jawab untuk memungkinkan anak -anak mengakses konten yang sesuai hanya untuk usia mereka.
“Kami mengingatkan platform digital bahwa itu memungkinkan anak -anak untuk mengakses konten yang sesuai hanya untuk usia mereka. Peraturan ini tidak berkurang.” Katanya.
Perlindungan anak ke wilayah digital adalah sumber yang serius bagi pemerintah. Menteri menekankan bahwa komunikasi dan informasi harus bertanggung jawab kepada pemerintah dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan digital yang aman.