JAKARTA – Untuk menjamin ketahanan pangan negara, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunjukkan komitmennya dengan menggelar pertemuan maraton pada Minggu (11/10/2024). Tanpa basa-basi lagi, dua pertemuan harian diadakan untuk membahas rencana penguatan kemandirian.
Sesi pertama dimulai pukul 06.00 di rumah Mendikbud, Mendikbud Amran membahas agenda dan program prioritas. Tak berhenti sampai disitu, rapat kembali digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta pada pukul 13.00 WIB. Rapat kedua dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian, Kantor Divisi I, Staf Profesional Menteri (M&H), Staf Profesional Menteri (M&H) dan beberapa pejabat dari departemen lain.
Menteri Pertanian menekankan pentingnya mengambil langkah-langkah untuk menjamin kecukupan pangan. Kita perlu mengambil langkah cepat dan tegas untuk memastikan masyarakat Indonesia memiliki akses pangan yang mudah dan terjangkau, kata Menteri Pertanian Amran dalam Hari Ini, Minggu, 11 Oktober 2024.
Menurut Menteri Pertanian Amran, Presiden Prabowo Subianto ingin melakukan lompatan besar di sektor pertanian. Forum tersebut membahas secara rinci contoh dan langkah praktis mulai dari promosi pangan lokal dan praktik berbagi dalam fasilitasi program bantuan pertanian di wilayah tersebut. Pejabat yang dipimpin oleh Menteri Pertanian Amran tersebut membahas tentang proses perbaikan tanah pada tahun 2024, rencana perbaikan tanah pada tahun 2025, penanaman padi pada tahun 2025, air hujan, dan peningkatan produksi beras negara dengan menanam padi di daerah pegunungan.
Upaya ini merupakan bukti nyata komitmen Menteri Amran dalam mewujudkan Indonesia swasembada pangan.
“Keamanan pangan adalah prioritas. “Kita harus berlari cepat agar kita bisa hidup mandiri sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, apalagi menghadapi tantangan dunia yang semakin sulit,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Amran dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono terus melaksanakan program peningkatan produksi pangan. Menteri Pertanian Amran mengatakan, seringkali tidak ada hari merah dalam upaya membangun pertanian Indonesia.
Situasi serius ini menjadi kekhawatiran para petani dan masyarakat tanah air, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak berbuat apa-apa untuk menjamin pangan demi kepentingan negara.