JAKARTA – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut bukan orang yang menggunakan mobil bernomor polisi RI 36. Sebagai informasi, petugas patroli patroli (Patwal) dikritik karena sikapnya yang arogan saat membuntuti kendaraan bernomor polisi RI 36 itu. jalan raya.
Dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya (@budieariesetiadi), Budie mengatakan, “Mobil yang bernomor polisi RI 36 itu bukan milik saya, karena saya sebagai Menteri Koperasi RI yang menggunakan nomor pelat RI 27,9 bersama saya. mobilnya berwarna putih. , dikutip Sabtu (1 November 2025).
Ia ingin siapa pun yang memiliki kendaraan bisa memanfaatkan fasilitas negara.
Mudah-mudahan siapapun pemilik plat nomor tersebut dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan negara untuk kemaslahatan rakyat, ujarnya.
“Pemerintahan ini berasal dari rakyat, jadi tidak pernah menyakiti perasaan rakyat,” ujarnya seraya menambahkan, “Pemerintahan ini lahir dari kemauan rakyat.”
Sekadar diketahui, tingkah arogan petugas patroli polisi (patwal) saat membuntuti Lexus berpelat RI 36 di jalan raya terekam kamera video dan viral. Dalam video yang beredar, terungkap patroli tersebut menunjuk ke arah kendaraan Toyoya Alphard yang diyakini merupakan taksi karena dianggap mengganggu konvoi.
Brigjen Radén Slamet Santoso, Direktur Divisi Penegakan Hukum Kelompok Lalu Lintas Polisi (Dirgakum), tidak menoleransi perilaku arogan petugas patroli. “Aparat kepolisian tidak boleh bersikap arogan,” kata Slamet kepada wartawan, Jumat (1 Oktober 2024).
Petugas patroli harus melalui evaluasi terlebih dahulu, kata Slamet. Mereka adalah dua petugas dari Korlantas Polri dan Ditlantas Polda Metro Jaya.
“Namanya pengawalan. Semua pasti kita latih dan semua petugas kita tes,” ucapnya.
Saat ditanya tindak lanjut apa yang akan dilakukan terhadap The Guardian, Slamet belum bisa memastikan. Katanya, akan dicek dulu siapa polisinya.
Ia mengatakan, “Sampai saat ini saya belum menerima informasi apa pun dari Wakil Direktur. Nanti saya akan melihat isi informasinya dan mengecek dulu apakah ada pelanggaran.” Dia berjanji, “Saya akan memeriksanya dulu.”