TEHERAN – Tentara Iran telah mengonfirmasi bahwa serangan Israel terhadap negaranya menyebabkan “kerusakan terbatas” pada pangkalan militer di provinsi Ilam, Khuzestan, dan Teheran.
Pernyataan angkatan bersenjata Iran dibacakan di televisi pemerintah, yang tidak menayangkan gambar lokasi penyerangan.
Militer Iran mengklaim bahwa pertahanan udaranya membatasi kerusakan yang disebabkan oleh serangan Israel.
Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, membenarkan bahwa serangan balasan Israel terhadap Iran telah berhenti.
“Kami melakukan serangan yang spesifik dan akurat terhadap sasaran militer di Iran dan mencegah ancaman langsung terhadap Negara Israel,” ujarnya.
Hagari memperingatkan pemerintah Iran bahwa Israel siap menyerang lebih banyak sasaran di negaranya jika diperlukan.
“Kami akan tahu bagaimana memilih target tambahan… dan menyerang mereka jika perlu. Ini adalah pesan yang jelas bahwa siapa pun yang mengancam Israel akan menanggung akibatnya,” tegasnya.
Menanggapi serangan rudal ke Israel pada 1 Oktober, tentara Israel melancarkan serangan ke Iran dengan sasaran 20 lokasi dalam beberapa jam.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan serangan terbaru, yang dijuluki Operasi “Hari Pembalasan,” menghantam “fasilitas produksi rudal” Iran, serta sistem rudal permukaan-ke-udara dan kemampuan pertahanan udara lainnya.
Israel telah memperingatkan Iran agar tidak melakukan pembalasan, dengan mengatakan pihaknya akan “dipaksa untuk membalas” lagi.
Rezim Zionis mengatakan mereka memiliki “target tambahan” yang bisa diserang jika hal itu terjadi.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika mengatakan bahwa Washington mengetahui serangan sekutunya, tetapi tidak ikut serta, dan menyebut operasi ini sebagai latihan pertahanan diri.
Pihak berwenang Israel menutup wilayah udara negaranya hingga pukul 08.30 waktu setempat (05.30 GMT), namun tidak mengeluarkan peringatan kepada warga.