Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menuding Korea Utara mengganggu sinyal GPS selama lima hari berturut-turut pada Selasa (12 November 2024).
Menurut Korea Selatan, tindakan Korea Utara telah mempengaruhi eksplorasi maritim dan pesawat sipil.
Kantor berita Yonhap mengutip juru bicara JCS Lee Song-jun yang mengatakan: “Pemblokiran sinyal GPS telah terjadi di banyak daerah akhir-akhir ini…itu terjadi di pulau perbatasan barat dan sinyalnya lemah. Terjadi di pagi hari.”
Korea Utara dilaporkan telah melakukan “serangan GPS” terhadap Korea Selatan sejak hari Jumat, yang diyakini sebagai bagian dari latihan anti-drone Korea Utara yang sedang berlangsung.
Pekan lalu, serangan dahsyat dilaporkan terjadi di wilayah Hezhu dan Kaesong di Korea Selatan bagian utara.
Militer Korea Selatan telah meminta Pyongyang untuk “segera menghentikan” serangan tersebut dan memperingatkan konsekuensinya.
Korea Utara melakukan upaya terakhir untuk menonaktifkan sinyal GPS di perairan Korea Selatan di Laut Kuning selama beberapa hari antara Akhir Mei hingga awal Juni.
